Lebaran Idul Fitri tahun ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar H Syaukani HR. Grasi atau pengampunan yang diberikan Presiden SBY terhadap Syaukani, membuat mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dua periode ini dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Kota Raja Tenggarong.
Tepat Jum'at (10/09) lalu, Syaukani ikut melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pendopo Odah Etam, rumah jabatan Bupati Kukar yang kini ditempati putrinya, Rita Widyasari selaku Bupati Kukar 2010-2015.
Syaukani diizinkan oleh tim dokter untuk keluar mengikuti salat Ied setelah kondisi kesehatannya yang mulai stabil. Kendati demikian, Syaukani hanya bisa salat dengan duduk di atas kursi roda.
Usai melaksanakan salat Ied, Syaukani kembali ke Pendopo Odah Etam. Setelah semua keluarga berkumpul, secara bergantian istri, anak-anak hingga cucu Syaukani saling bermaaf-maafan.
Raut kebahagiaan tampak terpancar di wajah Bupati Kukar Rita Widyasari yang sempat mengaku bahwa lebaran kali ini terasa berbeda, karena ini merupakan lebaran pertamanya jadi bupati dan menyampaikan kata sambutan di masjid. Beberapa kali Rita menciumi wajah sang ayah sambil berdialog dengan Syaukani.
"Bapak dengar saya pidato tadi?" tanya Rita kepada Syaukani yang kini penglihatannya terganggu.
"Ya, hebat leh," ujar Syaukani sambil tersenyum.
Rita juga mengatakan sangat senang sekali karena ayahndanya sudah bebas. “Rasanya ada magnet besar bagi saya untuk semakin semangat memimpin daerah ini,’ungkapnya.
Saat membacakan pesan Idul Fitri di hadapan jamaah salat Ied, Rita atas nama Pemkab Kukar seluruh keluarga besar Syaukani meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kukar.
"Kami memohon keikhlasan seluruh masyarakat untuk memaafkan semua salah dan khilaf kami," ujarnya agar momentum lebaran kali ini turut menyongsong hari depan dengan harapan baru dengan saling memaafkan.
Yang menarik perhatian para tamu Bupati Rita pada open house tersebut yaitu hadirnya Pak Kaning (panggilan H Syaukani HR) yang ikut menemui tamu.
Dengan bantun dua perawat (petugas medis), Kaning dengan kursi rodanya ditempatkan ditengah-tengah keluargannya, yaitu disebelah kirinya Hj Dayang Kartini (istri H Kaning) dan Rita Widyasari disebelah kanan mantan orang nomor wahid di Kukar itu. Seluruh keluarga besar H Kaning mulai dari anak, menantu hingga cucu-cucunya juga hadir pada Open House itu.
Usai berjabat tangan dengan Rita, para tamu diperkenankan bersalaman dengan H Kaning. Hendry, perawat H Kaning mengatakan boleh saja bersalaman namun pelan-pelan.
"Tangan bapak jangan ditarik, cukup salaman pelan-pelan saja jangan keras-keras ya," ujarnya kepada para tamu yang ingin bersalaman dengan Syaukani.
Syaukani sempat bernyanyi mengiringi group Nasyid yang memeriahkan open house itu. Lagu yang mampu diingat dan dinyanyikannya adalah "Sepohon Kayu" dengan penggalan liriknya
"Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya". Lagu lainnya yang sempat dinyanyikan H Kaning walau dengan terbata dan terdengar kurang fasih pada malam itu adalah Balada Pelaut. Hal tersebut tentu saja menjadi perhatian para tamu open house.
Sekitar satu jam menemui tamu, H Kaning sebutan akrab Syaukani kemudian dibawa kembali kekamarnya karena kondisinya yang tak boleh terlalu lelah.
Acara open house malam itu berlangsung hingga pukul 21.30 wita, sebelumnya pada hari itu juga Rita memulai Open House mulai pagi pukul 09.30 (usai shalat ied) dan siang pukul 14.00.
Sementara itu, tepat di hari ketiga lebaran, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan istri menyempatkan bersilaturrahmi dengan mantan Bupati Kutai Kartanegara H Syaukani HR di kediaman Bupati Kukar Tenggarong. Syaukani sudah bebas, namun kondisi kesehatannya masih belum pulih. Untuk itu Gubernur memberi semangat agar tabah menjalani hidup ini dan meminta segera mungkin agar pihak keluarga membawa Syaukani berobat ke luar negeri.
Setelah saling bermaaf-maafan, Syaukani dan Awang Faroek Ishak sempat menyanyikan lagu Balada Pelaut hingga membuat suasana lebih akrab dan ceria. Sehari sebelumnya, Bupati Kukar bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga menyempatkan bersilahturahmi dengan Gubernur Kaltim di Lamin Etam.***
Tepat Jum'at (10/09) lalu, Syaukani ikut melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pendopo Odah Etam, rumah jabatan Bupati Kukar yang kini ditempati putrinya, Rita Widyasari selaku Bupati Kukar 2010-2015.
Syaukani diizinkan oleh tim dokter untuk keluar mengikuti salat Ied setelah kondisi kesehatannya yang mulai stabil. Kendati demikian, Syaukani hanya bisa salat dengan duduk di atas kursi roda.
Usai melaksanakan salat Ied, Syaukani kembali ke Pendopo Odah Etam. Setelah semua keluarga berkumpul, secara bergantian istri, anak-anak hingga cucu Syaukani saling bermaaf-maafan.
Raut kebahagiaan tampak terpancar di wajah Bupati Kukar Rita Widyasari yang sempat mengaku bahwa lebaran kali ini terasa berbeda, karena ini merupakan lebaran pertamanya jadi bupati dan menyampaikan kata sambutan di masjid. Beberapa kali Rita menciumi wajah sang ayah sambil berdialog dengan Syaukani.
"Bapak dengar saya pidato tadi?" tanya Rita kepada Syaukani yang kini penglihatannya terganggu.
"Ya, hebat leh," ujar Syaukani sambil tersenyum.
Rita juga mengatakan sangat senang sekali karena ayahndanya sudah bebas. “Rasanya ada magnet besar bagi saya untuk semakin semangat memimpin daerah ini,’ungkapnya.
Saat membacakan pesan Idul Fitri di hadapan jamaah salat Ied, Rita atas nama Pemkab Kukar seluruh keluarga besar Syaukani meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kukar.
"Kami memohon keikhlasan seluruh masyarakat untuk memaafkan semua salah dan khilaf kami," ujarnya agar momentum lebaran kali ini turut menyongsong hari depan dengan harapan baru dengan saling memaafkan.
Yang menarik perhatian para tamu Bupati Rita pada open house tersebut yaitu hadirnya Pak Kaning (panggilan H Syaukani HR) yang ikut menemui tamu.
Dengan bantun dua perawat (petugas medis), Kaning dengan kursi rodanya ditempatkan ditengah-tengah keluargannya, yaitu disebelah kirinya Hj Dayang Kartini (istri H Kaning) dan Rita Widyasari disebelah kanan mantan orang nomor wahid di Kukar itu. Seluruh keluarga besar H Kaning mulai dari anak, menantu hingga cucu-cucunya juga hadir pada Open House itu.
Usai berjabat tangan dengan Rita, para tamu diperkenankan bersalaman dengan H Kaning. Hendry, perawat H Kaning mengatakan boleh saja bersalaman namun pelan-pelan.
"Tangan bapak jangan ditarik, cukup salaman pelan-pelan saja jangan keras-keras ya," ujarnya kepada para tamu yang ingin bersalaman dengan Syaukani.
Syaukani sempat bernyanyi mengiringi group Nasyid yang memeriahkan open house itu. Lagu yang mampu diingat dan dinyanyikannya adalah "Sepohon Kayu" dengan penggalan liriknya
"Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya". Lagu lainnya yang sempat dinyanyikan H Kaning walau dengan terbata dan terdengar kurang fasih pada malam itu adalah Balada Pelaut. Hal tersebut tentu saja menjadi perhatian para tamu open house.
Sekitar satu jam menemui tamu, H Kaning sebutan akrab Syaukani kemudian dibawa kembali kekamarnya karena kondisinya yang tak boleh terlalu lelah.
Acara open house malam itu berlangsung hingga pukul 21.30 wita, sebelumnya pada hari itu juga Rita memulai Open House mulai pagi pukul 09.30 (usai shalat ied) dan siang pukul 14.00.
Sementara itu, tepat di hari ketiga lebaran, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan istri menyempatkan bersilaturrahmi dengan mantan Bupati Kutai Kartanegara H Syaukani HR di kediaman Bupati Kukar Tenggarong. Syaukani sudah bebas, namun kondisi kesehatannya masih belum pulih. Untuk itu Gubernur memberi semangat agar tabah menjalani hidup ini dan meminta segera mungkin agar pihak keluarga membawa Syaukani berobat ke luar negeri.
Setelah saling bermaaf-maafan, Syaukani dan Awang Faroek Ishak sempat menyanyikan lagu Balada Pelaut hingga membuat suasana lebih akrab dan ceria. Sehari sebelumnya, Bupati Kukar bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga menyempatkan bersilahturahmi dengan Gubernur Kaltim di Lamin Etam.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar