>>>Rita Tekadkan Pemerintahan Bersih dan Amanah
Bagi Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, pelaksanaan pesta adat Erau 2010 terasa begitu istimewa. Pasalnya, perayaan Erau kali ini bertepatan dengan masa awal kepemimpinannya sebagai Bupati Kukar masa bakti 2010-2015.
"Sungguh suatu yang sangat membahagiakan saya, karena di masa awal kepemimpinan saya, bertepatan dengan perayaan pesta adat Erau," ujar Bupati Kukar Rita Widyasari saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan Erau 2010 di Stadion Madya Tenggarong Seberang.
Ditambahkan Rita, momentum Erau kali ini merupakan Erau Pelas Tahun yang memiliki makna sebagai momen pembersihan.
"Oleh karena itu, kita berharap ini menjadi tonggak awal terselenggaranya satu sistem kelola pemerintahan yang benar-benar bersih dan amanah di daerah ini," tegasnya.
Menurut Rita, pesta rakyat yang dikemas dalam Festival Erau ini juga menjadi momentum pesta rakyat sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas terpilihnya pemimpin baru di Kukar yang dipilih mayoritas masyarakatnya secara demokratis.
Rita juga mengucapkan terima kasih kepada Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II yang bersikap netral dan menyejukkan dalam perhelatan Pilkada Kukar 2010 lalu.
"Sehingga situasi di Kukar benar-benar kondusif dan menyejukkan," ungkapnya.
Terkait dengan pelaksanaan Erau yang kembali digelar pada bulan Juli, menurut Rita hal itu merupakan bagian dari strategi untuk dapat lebih optimal menyerap wisatawan berkunjung ke Kukar.
"Karena bulan Juli bertepatan dengan musim liburan," ujarnya lagi.
Terlepas dari strategi tersebut, lanjut Rita, pelaksanaan Erau merupakan bagian dari upaya untuk terus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Kutai yang sangat kaya dengan berbagai keanekaragamannya.
Rita menegaskan akan segera mengevaluasi sekaligus kembali bersiap untuk menyambut Erau selanjutnya.
"Karena persiapan terbaik adalah persiapan saat kita mulai mau melaksanakannya. Sejarah esok adalah sejarah yang telah dan akan kita toreh hari kemarin dan hari ini," pungkasnya.
Sementara itu, Menbudpar Jero Wacik menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang rutin menggelar pesta adat Erau.
"Karena selain melestarikan adat dan budaya juga bisa menarik wisatawan yang berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat," ujarnya.
Jero berharap kepada jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk rajin-rajin menggelar pesta untuk rakyat seperti halnya Erau di Kukar.
"Supaya rakyat senang dalam pesta budaya dan bisa membaur, karena tugas kita sebagai pemerintah tentunya untuk menyenangkan rakyat," pesan Menbudpar disambut tepuk tangan meriah ribuan penonton yang memadati Stadion Madya.
Pembukaan Erau 2010 dimeriahkan pula dengan suguhan tari massal bertajuk Semarak Alam Bertuah yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Kukar dengan segala kekayaan alam dan keragaman budayanya.kkc
Bagi Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, pelaksanaan pesta adat Erau 2010 terasa begitu istimewa. Pasalnya, perayaan Erau kali ini bertepatan dengan masa awal kepemimpinannya sebagai Bupati Kukar masa bakti 2010-2015.
"Sungguh suatu yang sangat membahagiakan saya, karena di masa awal kepemimpinan saya, bertepatan dengan perayaan pesta adat Erau," ujar Bupati Kukar Rita Widyasari saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan Erau 2010 di Stadion Madya Tenggarong Seberang.
Ditambahkan Rita, momentum Erau kali ini merupakan Erau Pelas Tahun yang memiliki makna sebagai momen pembersihan.
"Oleh karena itu, kita berharap ini menjadi tonggak awal terselenggaranya satu sistem kelola pemerintahan yang benar-benar bersih dan amanah di daerah ini," tegasnya.
Menurut Rita, pesta rakyat yang dikemas dalam Festival Erau ini juga menjadi momentum pesta rakyat sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas terpilihnya pemimpin baru di Kukar yang dipilih mayoritas masyarakatnya secara demokratis.
Rita juga mengucapkan terima kasih kepada Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II yang bersikap netral dan menyejukkan dalam perhelatan Pilkada Kukar 2010 lalu.
"Sehingga situasi di Kukar benar-benar kondusif dan menyejukkan," ungkapnya.
Terkait dengan pelaksanaan Erau yang kembali digelar pada bulan Juli, menurut Rita hal itu merupakan bagian dari strategi untuk dapat lebih optimal menyerap wisatawan berkunjung ke Kukar.
"Karena bulan Juli bertepatan dengan musim liburan," ujarnya lagi.
Terlepas dari strategi tersebut, lanjut Rita, pelaksanaan Erau merupakan bagian dari upaya untuk terus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Kutai yang sangat kaya dengan berbagai keanekaragamannya.
Rita menegaskan akan segera mengevaluasi sekaligus kembali bersiap untuk menyambut Erau selanjutnya.
"Karena persiapan terbaik adalah persiapan saat kita mulai mau melaksanakannya. Sejarah esok adalah sejarah yang telah dan akan kita toreh hari kemarin dan hari ini," pungkasnya.
Sementara itu, Menbudpar Jero Wacik menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang rutin menggelar pesta adat Erau.
"Karena selain melestarikan adat dan budaya juga bisa menarik wisatawan yang berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat," ujarnya.
Jero berharap kepada jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk rajin-rajin menggelar pesta untuk rakyat seperti halnya Erau di Kukar.
"Supaya rakyat senang dalam pesta budaya dan bisa membaur, karena tugas kita sebagai pemerintah tentunya untuk menyenangkan rakyat," pesan Menbudpar disambut tepuk tangan meriah ribuan penonton yang memadati Stadion Madya.
Pembukaan Erau 2010 dimeriahkan pula dengan suguhan tari massal bertajuk Semarak Alam Bertuah yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Kukar dengan segala kekayaan alam dan keragaman budayanya.kkc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar