>>>Dari Kongres ILERA Regional Asia ke-7
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM mendapat kehormatan menjadi pembicara tamu dalam Kongres International Labour and Employment Relation Association (ILERA) atau Asosiasi Hubungan Pekerjaan dan Buruh Internasional yang berlangsung di Sanur, Bali, belum lama ini.
Kongres ILERA Regional Asia ke-7 yang digelar di Grand Inna Hotel & Cottage Sanur itu dihadiri peserta kongres dari beberapa negara di Asia.
Hadir juga Presiden ILERA Professor Janice R Ballace, CEO Presiden Director PT Jamsostek Indonesia Hot Bonar Sinaga, serta beberapa pembicara lainnya yaitu Professor Anil Verma dari Toronto University Canada dan Christopher Ng dari UNI Global Unions Asia Pacific.
Topik yang dibahas pada Kongres ILERA tersebut diantaranya mengenai krisis keuangan global kaitannya dengan demokrasi industrial, kerjasama pekerja manajemen di perusahaan, green job (kerja lingkungan hijau) tentang kemajuan dan perubahan dunia kerja. Selain itu dibahas pula mengenai perkembangan manajeman SDM, penerapan kerja layak dan penerapan hubungan industrial di sektor informal.
Mengawali pidato berbahasa Inggrisnya, Rita mengatakan bahwa suatu kehormatan baginya menjadi pembicara pada kongres level Asia tersebut, khususnya dalam berbagi informasi tentang penanganan penghapusan pekerja anak di Kukar serta koitmen menjadi daerah green jobs (kerja lingkungan hijau) di masa mendatang.
Rita mengatakan bahwa penghapusan pekerja anak di Kukar merupakan realisasi dari keberhasilan program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) yang dicanangkan pada 2002 lalu.
Deklarasi ZBPA ini berangkat dari komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemberian kesempatan luas kepada anak usia sekolah untuk menempuh pendidikan.
Target ZPBA yang sudah dicapai adalah zero (nol) pekerja anak dibawah usia 15 tahun sampai dengan tahun 2008, dan targetkan zero pekerja anak dibawah 18 tahun sampai dengan tahun 2012.
Pemkab Kukar sendiri sejak 2004 sudah memiliki Perda yang mengatur larangan bagi pekerja anak, dan sanksi bagi orangtua yang mempekerjakan anak yaitu Perda No 9 tahun 2004.
Untuk menyukseskan ZBPA itu, Pemkab Kukar menetapkan kebijakan penunjang, diantaranya wajib belajar 12 tahun, bebas SPP mulai SD sampai SLTA dan beasiswa.
"Ketika ZBPA dicanangkan pada tahun 2002, jumlah pekerja anak tercatat 11 ribu lebih. Hingga Agustus 2010 ini, angka tersebut turun signifikan yaitu tinggal 25 anak. Saya yakin pada 2012 target zero pekeja anak di Kukar bisa terpenuhi," ujarnya disambut tepuk tangan para peserta kongres dan pembicara lainnya.
Sementara itu mengenai penyelamatan lingkungan, Rita mengatakan telah meletakkan misi pro lingkungan dalam Gerbang Raja, yakni menetapkan penyelenggaraan pembangunan berwawasan lingkungan dan pelestarian sumberdaya alam.
Berbagai program penyelamatan lingkungan telah dilakukan pemkab kukar, diantaranya penyelamatan delta mahakam melalui penanaman mangroove (bakau) sejak 2001 dan penerapan tambak pola silvo fisheries, serta penggunaan sumber energi biogas melalui kotoran ternak.
Selain itu di sektor swasta, perkebunan juga mulai bergerak memanfaatkan bahan baku tandon kelapa sawit sebagai sumber energi. Kemudian pengolahan batu bara berkalori rendah menjadi briket batu bara berkalori tinggi.
"Ketika green jobs menjadi tantangan dewasa ini, saya berkomitmen menjadikan Kukar sebagai daerah yang mencanangkan green jobs dengan target tahun 2025," kata Rita yang disambut tepuk tangan peserta Kongres ILERA.
Selanjutnya Rita berharap dukungan dari pihak Asosiasi Hubungan Industrial Internasional dan ILO dalam upaya memasyarakatkan green job menuju lingkungan kerja yang sehat aman dan nyaman.***
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM mendapat kehormatan menjadi pembicara tamu dalam Kongres International Labour and Employment Relation Association (ILERA) atau Asosiasi Hubungan Pekerjaan dan Buruh Internasional yang berlangsung di Sanur, Bali, belum lama ini.
Kongres ILERA Regional Asia ke-7 yang digelar di Grand Inna Hotel & Cottage Sanur itu dihadiri peserta kongres dari beberapa negara di Asia.
Hadir juga Presiden ILERA Professor Janice R Ballace, CEO Presiden Director PT Jamsostek Indonesia Hot Bonar Sinaga, serta beberapa pembicara lainnya yaitu Professor Anil Verma dari Toronto University Canada dan Christopher Ng dari UNI Global Unions Asia Pacific.
Topik yang dibahas pada Kongres ILERA tersebut diantaranya mengenai krisis keuangan global kaitannya dengan demokrasi industrial, kerjasama pekerja manajemen di perusahaan, green job (kerja lingkungan hijau) tentang kemajuan dan perubahan dunia kerja. Selain itu dibahas pula mengenai perkembangan manajeman SDM, penerapan kerja layak dan penerapan hubungan industrial di sektor informal.
Mengawali pidato berbahasa Inggrisnya, Rita mengatakan bahwa suatu kehormatan baginya menjadi pembicara pada kongres level Asia tersebut, khususnya dalam berbagi informasi tentang penanganan penghapusan pekerja anak di Kukar serta koitmen menjadi daerah green jobs (kerja lingkungan hijau) di masa mendatang.
Rita mengatakan bahwa penghapusan pekerja anak di Kukar merupakan realisasi dari keberhasilan program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) yang dicanangkan pada 2002 lalu.
Deklarasi ZBPA ini berangkat dari komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemberian kesempatan luas kepada anak usia sekolah untuk menempuh pendidikan.
Target ZPBA yang sudah dicapai adalah zero (nol) pekerja anak dibawah usia 15 tahun sampai dengan tahun 2008, dan targetkan zero pekerja anak dibawah 18 tahun sampai dengan tahun 2012.
Pemkab Kukar sendiri sejak 2004 sudah memiliki Perda yang mengatur larangan bagi pekerja anak, dan sanksi bagi orangtua yang mempekerjakan anak yaitu Perda No 9 tahun 2004.
Untuk menyukseskan ZBPA itu, Pemkab Kukar menetapkan kebijakan penunjang, diantaranya wajib belajar 12 tahun, bebas SPP mulai SD sampai SLTA dan beasiswa.
"Ketika ZBPA dicanangkan pada tahun 2002, jumlah pekerja anak tercatat 11 ribu lebih. Hingga Agustus 2010 ini, angka tersebut turun signifikan yaitu tinggal 25 anak. Saya yakin pada 2012 target zero pekeja anak di Kukar bisa terpenuhi," ujarnya disambut tepuk tangan para peserta kongres dan pembicara lainnya.
Sementara itu mengenai penyelamatan lingkungan, Rita mengatakan telah meletakkan misi pro lingkungan dalam Gerbang Raja, yakni menetapkan penyelenggaraan pembangunan berwawasan lingkungan dan pelestarian sumberdaya alam.
Berbagai program penyelamatan lingkungan telah dilakukan pemkab kukar, diantaranya penyelamatan delta mahakam melalui penanaman mangroove (bakau) sejak 2001 dan penerapan tambak pola silvo fisheries, serta penggunaan sumber energi biogas melalui kotoran ternak.
Selain itu di sektor swasta, perkebunan juga mulai bergerak memanfaatkan bahan baku tandon kelapa sawit sebagai sumber energi. Kemudian pengolahan batu bara berkalori rendah menjadi briket batu bara berkalori tinggi.
"Ketika green jobs menjadi tantangan dewasa ini, saya berkomitmen menjadikan Kukar sebagai daerah yang mencanangkan green jobs dengan target tahun 2025," kata Rita yang disambut tepuk tangan peserta Kongres ILERA.
Selanjutnya Rita berharap dukungan dari pihak Asosiasi Hubungan Industrial Internasional dan ILO dalam upaya memasyarakatkan green job menuju lingkungan kerja yang sehat aman dan nyaman.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar