Minggu, 24 Oktober 2010

Tajuk BeRITA

>>>Pemimpin Baru, Semangat Baru dan Harapan Baru

Dengan rahmat dan keagungan  Allah SWT menuntun kami redaksi majalah BeRITA  kembali hadir menerbitkan edisi yang kedua. Sebagai bagian responsibility terhadap program pembangunan yang dijalankan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Rita Widyasari,S.Sos,MM dan HM Ghufron Yusuf,SH,MM  setelah dilantik secara definitif oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Awang Faroek Ishack,M.Si awal Juli 2010 lalu.

Telah hadirnya, pemimpin baru di Kutai Kartanegara ini memberikan harapan baru bagi seluruh rakyat Kutai Kartanegara agar pemimpin yang memegang amanah kepemimpinan di Kutai Kartanegara ini benar-benar memiliki semangat baru untuk melakukan pembaharuan menuju Kutai Kartanegara yang lebih baik dan lebih maju lagi. Selamat bekerja dan berkarya, semoga Allah SWT meridhoi semua langkah kita dan menyukseskan kita untuk  mewujudkan Kutai Kartanegara yang sejahtera dan berkeadilan.

Majalah BeRITA yang merupakan bagian karya jurnalistik dengan kreatifitas serta kredibilitasnya siap menuangkan Program Pembangunan Pemimpin Baru Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Gerbang Raja (Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera). Patut kita diketahui Gerbang Raja merupakan program pembangunan yang jujur dan luhur untuk mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat Kutai Kartanegara secara hakiki.

Namun demikian semuanya itu bercermin terhadap efektivitas perjalanan kebijakan pemimpin baru tersebut. Tidak dipungkiri Kabupaten Kutai Kartanegara, baru pertama kali ini dipimpin oleh Bupati Perempuan. Ini menjadi tantangan terbaru bagi pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara tetapi harus diakui menuju proses menjadi pemimpin itu tidaklah mudah harus melalui berbagai liku-liku maupun cobaan demi cobaan.

Perempuan adalah tiangnya negara, jika perempuannya baik (shalihah) negara akan baik. Dimana tak dapat dipungkiri pemimpin mana pun pasti memiliki seorang istri yang menemaninya dalam suka mau pun duka.  Apalagi pemimpin perempuan, akan diyakini  mampu mengorganisir perjalanan pemerintahan secara indah dan damai.

Maka dari itu tidak salah kalau Majalah BeRITA  menyajikan karya jurnalistik sebagai sarana penyebarluasan informasi kepada kepada masyarakat, akan hadirnya pemimpin perempuan pertama dan terbaru bagi Kabupaten Kutai Kartanegara karena menyakini akan hadir  semangat baru menuju perubahan baru bagi Kutai Kartanegara lima tahun ke depan.      

Di edisi kedua ini, Majalah BeRITA juga berusaha dan mencoba memberikan beragam informasi seputar tentang kegiatan Bupati Kutai Kartanegara setelah dilantik mulai dari Pesta Erau 2010, HUT Kemerdekaan RI ke-65 hingga Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah.

Tak lupa kami redaksi Majalah BeRITA menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca, jika kiranya masih ada kekurangan segala bentuk penulisan. Namun semuanya itu akan memompa kami untuk lebih baik dan lebih baik lagi, dikemudian hari. Selanjutnya selamat bertugas bagi pemimpin baru Kabupaten Kutai Kartanegara.

Akhir kata, semoga dengan diterbitkannya Majalah BeRITA ini, dapat menjadi sumber informasi bagi para pembaca sekaligus sebagai media komunikasi antar masyarakat dengan pemerintah, Terima Kasih!

Bupati Kukar Hadiri Acara Tasmiyah




Disela-sela kesibukannya sebagai Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari,S.Sos,MM ternyata masih memiliki waktu untuk menghadiri acara tasmiyah sekaligus naik ayun Rafif Rizal Rais merupakan putra pertama pasangan Kipli dan Novita Handayani. 
Acara yang berlangsung sederhana dengan penampilan kesenian hadrah dipimpin Nasrullah itu bertempat dikediaman Jalan Pateh Kota RT XI No. 35 Kelurahan Mangkurawang, Minggu (26/9) lalu .
Bupati Kukar berpesan agar si bayi menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi bangsa dan negara.
"Serta tak lupa juga menjadi anak yang taat dan patuh kepada kedua orang tua,"pintanya.
Atas kehadiran Bupati Kukar tersebut, Kipli yang merupakan Pimpinan Redaksi Majalah BeRITA ini mengatakan rasa haru dan terima kasih karena telah berkenan hadir dalam acara tasmiyah dan naik ayun putra pertamanya.
Selain dihadiri kerabat, keluarga juga turut dihadiri Ketua Himpunan Wanita Karya Kutai Kartanegara Hj Nenny Maharani,SH dan Sekretaris KONI (Komite Olahraga Nasional Indoneisa) Kutai Kartanegara Ir Totok Sunarto MM serta karyawan Poskota Kaltim.***

Perbaiki Jalan, Pemkab Kukar Perlu Dana Rp 65 T

Sebagaimana diketahui jumlah APBD Kutai Kartanegara bisa saja mencapai Rp.5 Triliun, namun demikian untuk melakukan perbaikan jalan diseluruh wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara yang luasnya mencapai lima kali lipat Pulau Bali diperlukan anggaran Rp.65 Triliun. Hal itu sebagaimana dikemukakan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari saat silaturahmi dengan unsur Muspikab dan elemen masyarakat Kukar, belum lama ini di Pendopo Odah Etam. 

"Kabupaten Kutai Kartanegara ini snagat luas, jika menggunakan dana APBD seluruhnya untuk membangun serta memperbaiki jalan yang rusak tidak akan cukup, karena yang diperlukan mencapai Rp.65 triliun. Karena itu semuanya dilakukan secara bertahap," paparnya.

MALL&PERKANTORAN

Bahkan dalam kesempatan itu juga dijelaskan Rita Widyasari perihal rencana pencanangan pembangunan Mall dan Pusat Perkantoran disamping kantor Bupati Kutai Kartanegara.

"Rencananya tahun ini akan dilakukan pencanangan pembangunan Mall dan pusat perkantoran disamping kantor Bupati," ujar Rita.

Hal itu bertujuan untuk mendukung perputaran uang di Kabupaten Kutai Kartanegara, sekaligus memberikan nilai tambah bagi keberadaan pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara.dp

Program SKPD Harus Sinkron dengan Gerbang Raja

>>>Pacu Pencapaian Program Kesejahteraan Masyarakat Berkeadilan

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari menegaskan agar semua program pada tiap SKPD harus sinkron dengan visi dan misi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja).

Bupati menyampaikan itu ketika memimpin rapat koordinasi yang membahas sinkronisasi visi misi program Gerbang Raja, Jumat (1/10). Dalam yang dihadiri para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta camat se-Kukar itu, Rita Widyasari didampingi wakilnya HM Ghufron Yusuf dan Ketua Bappeda  Totok H Subroto.

Bupati menjelaskan, program Gerbang Raja adalah program   strategis  Pemkab Kukar yang visi misinya berorientasi ke masa depan yang lebih baik dari hari ini. Menurutnya, Gerbang Raja juga merupakan revitalisasi dari program Pemkab sebelumnya yaitu Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai (Gerbang Dayaku) tahap II. Dimana dalam program Gerbang Raja lebih difokuskan pada penajaman kinerja berbasis Good Goverment yang kemudian disesuaikan dengan dinamika hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

”Visi misi Gerbang Raja menjadi keharusan untuk difahami sekaligus  disinkronisasikan dengan program  di setiap SKPD dan Kecamatan,” tegas bupati.

Menurutnya, dengan sinkronisasi program disemua lini pemerintahan di Kukar tentu akan memudahkan dalam merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun  Panjang Daerah (RPJM/PD). Sehingga upaya mewujudkan visi yaitu masyarakat Kukar yang Sejahtera dan Berkeadilan dapat tercapai dalam waktu yang sesingkat singkatnya.

Dikatakan, dalam visi program Gerbang Raja terdapat terdapat tujuh sasaran utama. Yaitu penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan sesuai azas Good Governance, meningkatkan mutu SDM unggul dan beriman, mengembangkan ekonomi kerakyatan dan membuka lapangan kerja dan  pengembangan potensi pariwisata, agribisnis dan industri. Kemudian pemerataan infrastruktur secara kualitas dan kuantitas berwawasan lingkungan serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Demikian pula untuk misi, terdapat tujuh misi yang harus dilaksanakan diantaranya menciptakan pemerintahan yang baik, pertumbuhan sebesar 4 persen di  sektor ekonomi pertanian dan peningkatan pendapatan daerah (PAD). Diharapkan pimpinan SKPD dan camat bersama jajarannya memahami dengan cermat visi dan misi program Gerbang Raja sebagai acuan dalam melaksanakan berbagai program pembangunan dan pelayanan masyarakat. Sementara Wabup HM Ghufron minta agar setiap jajaran SKPD muapun Camat harus hafal akan visi dan misi program Gerbang Raja. Karena visi dan misi program ini adalah sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan daerah dan mensejahteran masyarakat.

Rakor sinkronisasi visi misi Gerbag Raja kemarin merupakan pembukaan dari acara Rakor pembahasan subtansi visi misi Gerbang Raja yang akan berlangsung  Senin (4/10) mendatang selama dua hari di aula Kantor Bappeda, Tenggarong. yd

Bupati Kukar Lantik 56 Pejabat Eselon II & IV


Gerbong mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Kutai Kartenagara yang cukup lama ditunggu-tunggu akhirnya bergulir. Tepat tanggal 29 September 2010 lalu, secara langsung Bupati Rita Widyasari melantik  56 pejabat eselon II, III dan IV, yang diawali dengan pengambilan sumpah, dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatangan fakta integritas.   

Mutasi yang berlangsung di Pendopo Bupati kemarin merupakan pertama kalinya dilakukan setelah genap tiga bulan Rita Widyasari memegang jabatan Bupati Kutai Kartanegara.

Rita dalam kesempatanya mengatakan, pejabat yang ditempatkan merupakan orang yang mendapat kepercayaan dan untuk itu dia berharap pejabat yang dipercaya itu dapat bertanggungjawab atas amanah yang diemban.

"Tidak ada kepercayaan tanpa tanggungjawab," tegas Rita seraya menambahkan penempatan tersebut harus dibuktikan dengan perbuatan nyata.

Dikatakan pula, rotasi pegawai untuk kesegaran sistem kerja yang baru, yang diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kemampuan serta wawasan pegawai, guna menjamin percepatan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diinginkan dalam program Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja).

Lanjut Rita, rotasi pejabat tersebut bermakna penting bagi perjalanan karier pemerintahan di Kukar, diantaranya  sebagai sarana evaluasi penugasan pejabat, sarana meningkatkan produktivitas kerja serta sebagai sarana pembinaan pegawai.

Sebagai garda terdepan sistem pelayanan, Satuan Kerja Perangkat Daerah ditekankan bekerjasama dalam mensukseskan program Gerbang Raja, dengan misi pertamanya yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dengan menitik beratkan pada motifasi pelaksanaan pemerintahan yang baik.

"Tata kelola pemerintahan terletak pada penyelenggaraan pemerintahan," ujar Rita.

Terkait penyelenggaraan pemerintahan, Rita mengatakan akan melakukan pengawasan dan jika terbukti tidak menjalankan tanggungjawab dengan baik maka dia tidak segan untuk menarik kembali jabatan yang diberikan.

Lanjut Rita, untuk pengawasan akan melibatkan pihak ketiga untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan.

Dalam kesempatan itu Rita juga menegaskan kepada beberapa SKPD untuk membenahi beberapa permasalahan yang ada, seperti permasalahan tumpang tindih lahan. "Ada 447 kasus tumpang tindih lahan. Ini menunjukan lemahnya koordinasi antar instansi terkait,"  kata Rita.

Untuk itu Rita menekankan kepada Dinas  Pertambangan, Perkebunan dan Dinas Kehutanan untuk membenahi dengan memberikan tenggang waktu yang tidak terlalu lama kepada tiga dinas dimaksud.

Perintah pembenahan juga ditujukan kepada Dinas Pendidikan, yang diminta untuk melakukan perbaikan data base guru dengan klasifikasi apapun, baik PNS, honor, kontrak maupun diperbantukan, mengingat adanya guru yang sudah meninggal tetap mendapatkan insentif. Demikian pula dengan Dinas Kesehatan. Namun untuk dinas ini, Rita berjanji akan memberikan motivasi bagi petugas kesehatan di pedesaan dengan kesejahteraan yang lebih besar dibanding di perkotaan.

Untuk diketahui, gerbong mutasi yang bergulir kemarin ternyata menimbulkan korban, dimana ada beberapa diantara pejabat yang tidak mendapat jabatan alias "Non Job", diantaranya Rusdiansyah yang sebelumnya menjabat Kepala Bappeda dan digantikan Toto Heru Subroto, Bahteramsyah yang sebelumnya Kepala BLHD digantikan Adinur, termasuk Hafidz Anwar yang sebelumnya Asisten II kini digantikan Edi Damansyah. Selain itu, masih ada beberapa pejabat eselon III lainnya yang juga non job, termasuk sejumlah jabatan yang masih lowong. yd

HWK Kukar Gelar Halal Bihalal









Keluarga besar Himpunan Wanita Karya (HWK) Kabupaten Kutai Kartanegara, Selasa (28/9) lalu menggelar acara halal bihalal yang dilangsungkan di Hotel Grand Elty Tenggarong.

Acara yang dihadiri para pengurus HWK kecamatan se-Kukar juga turut dihadiri Bupati Rita Widyasari dan Wakil Bupati HM Ghufron Yusuf.

Selain menjadi momen penting untuk merekatkan tali silaturahmi, dalam acara tersebut juga dijadikan wahana untuk menyampaikan beberapa hal penting kepada Bupati Kutai Kartanegara, utamanya komitmen dalam melakukan upaya pemberdayaan perempuan di Kukar untuk turut mendukung grand program Gerbang Raja.

“Kami berharap agar anggaran 2 persen untuk kaum perempuan bisa diwujudkan dengan harapan kaum perempuan bisa berkarya dan berdaya guna dalam mengisi pembangunan diberbagai sektor,” tandas Ketua HWK Kukar Hj Neny Maharani SH.

Neny Mahanari juga menambahkan acara halal bi halal bertujuan meningkatkan tali silahturahmi antar pengurus baik tingkat kabupaten maupun kecamatan bisa tetap terjalin dengan baik.

”Serta dalam menselaraskan program kerja yang nantinya dapat memberikan andil besar dalam partisipasinya mendukung pembangunan didaerah, baik dalam peningkatan SDM melalui penyuluhan dan pelatihan kalangan wanita,” tegas Neny Maharani.awi

Pemkab Kukar Jalin Kerjasama dengan BPKP Kaltim

Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), belum lama ini di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar, Tenggarong. Melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama (MoU) tentang manajemen pengelolaan keuangan daerah berbasis kinerja. Yang dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan BPKP Kaltim, Drs H Bambang Setiawan MM dengan didampingi Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD), Michael Rolandi SE AK. 
Kegiatan yang diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan penandatanganan berita acara antara Pemkab Kukar dan BPKP Kaltim.
Disaksikan oleh kedua Wakil Ketua DPRD Kukar H Abdul Rahman dan Marwan, dan seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkab Kukar.
Bupati Kukar Rita Widyasari, mengatakan perkembangan manajemen dan administrasi dewasa ini telah semakin maju, seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah yang kian hari kian menuntut para aparatut pemerintahan untuk meningkatkan kualitasnya.
Dalam rangka mewujudkan pemerintah yang baik dan bersih, pengembangan manajemen pengelolaan keuangan daerah berbasis kinerja untuk menunjang perkembangan otonomi daerah amat diperlukan,” ujarnya.
Oleh karenanya Kepala Daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah berkewajiban untuk menyelenggarakan manajemen pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Pemkab Kukar bersama Perwakilan BPKP Kaltim sebagai lembaga pengawasan di bidang keuangan dan pembangunan telah menjalin sebuah kerjasama yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) sejak 2007 lalu,” ungkap Rita Widyasari.
Lebih lanjut Rita, mengatakan yang terjadi dewasa ini, dengan semakin berkembangnya peraturan perundangan tentang pengelolaan keuangan daerah, semakin menuntut aparatur pemerintah untuk lebih meningkatkan kinerjanya.
Dengan berbagai ketentuan yang mengatur tentang administrasi keuangan daerah, mengharuskan para pengelola keuangan daerah untuk lebih teliti dalam pengadministrasian keuangan daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan darah.
Hal tersebut merupakan tugas yang tidak mudah , mengingat hasil akhirnya nanti merupakan cerminan keberhasilan sebuah pemerintahan dalam mengelola keuangan daerah,” pungkas Bupati Wanita pertama di Kaltim ini.
Bupati Rita juga menembahkan tidak hanya dalam hal pengadministrasian keuangan daerah, tetapi dalam hal pemamfaatan SDM dan fasilitas yang tersedia guna kelancaran manajemen pengelolaan keuangan di Kukar, merupakan salah satu bentuk kerjasama yang telah dilaksanakan selama ini dan membawa perbaikan mendasar terkait dengan manajemen (Pengelolaan, red).
“Maka kerjasama yang telah terjalin baik selama ini antara Pemkab Kukar dengan BPKP ini kiranya dapat terus dilanjutkan, dalam rangka perbaikan dan peningkatan sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan.
Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan para aparat pemerintah di Kukar serta Pejabat Pengelola Keuangan daerah uga dapat mengambil ilmu pengetahuan dan memperkaya wawasan, terutama berkaitan dengan manajemen pengelola keuangandaerah,” imbuhnya.***

Gali Potensi di Tiap Desa Melalui KBUP

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM menginginkan adanya produksi makanan khas Kutai yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Hal tersebut berkaitan dengan program Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang Raja) salah satunya meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. 

"Kedepan saya menginginkan adanya produk makanan khas Kutai yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh, dan inilah salah satu peran yang dapat diambil oleh kaum perempuan dalam mensejahterakan dan meningkatkan ekonomi melalui program kelompok bersama usaha perempuan," kata Rita Widyasari di depan ibu-ibu PKK belum lama ini.

Dikatakan Rita Widyasari sambil memberikan contoh seperti di kecamatan Muara Jawa memiliki produksi ikan lunak dan begitu pun dengan potensi-potensi lainnya yang ada di masing-masing desa dapat dikembangkan.

“Sering saya katakan bahwa saya akan menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kukar 2 persen untuk kaum perempuan atau ibu-ibu PKK yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk berlomba-lomba menggali potensi dimasing-masing desa melalui kelompok usaha bersama perempuan. Sehingga produk-produknya nanti dapat dikemas dan dijual baik itu berupa makanan khas Kutai, kue ilat sapi maupun oleh-oleh lainnya yang dapat meningkatkan selera,” ujar Rita Widyasari.

Tidak hanya itu Bupati Kukar ini juga sempat menanyakan kepada pemberdayaan perempuan bahwa selama ini berapa anggaran untuk perempuan, dikatakan bahwa hanya Rp 500 juta, tentunya hal ini belum cukup untuk memberdayakan berbagai usaha kelompok usaha yang ada di masyarakat. “Kedepan saya ingin peran perempuan dalam pembangunan dapat terwujud dengan melakukan perubahan-perubahan yang diharapkan bagi kita semua,” harap Rita.***

Jalin Koordinasi Lewat BlackBerry

Untuk lebih menjalin koordinasi dalam menjalankan pemerintahan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Bupati Kukar Rita Widyasari menyarankan kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar memiliki jaringan koneksi yang memadai yakni melalui handphone BlackBerry untuk saling berkoordinasi dalam rangka menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan di Kukar.

Hal tersebut dikatakan Rita Widyasari saat memimpin Rakor bersama jajaran Pemkab Kukar  di Ruang Serba Guna Kantor bupati, Tenggarong. "Saya ingin kita terus menjalin koordinasi, dan semua kepala dinas atau instansi nantinya dapat memiliki Blackberry sebagai sarana berkomunikasi dalam rangka pelaksanaan pembangunan di Kutai Kartanegara," kata Rita Widyasari.

Tidak hanya itu lebih lanjut Rita Widyasari mengatakan dengan memiliki BlackBerry dimana dan kapan pun semuanya dapat dikoordinasikan menyangkut pembangunan di Kutai Kartanegara.

“Dengan koordinasi melalui BlackBerry akan merasakan kenyamanan dalam menyampaikan komunikasi. Kita dapat membuat satu group dalam koneksi BlackBerry yakni group Pemda Kutai Kartanegara, melalui group ini akan memudahkan kita saling berkoordinasi. Silahkan ditanyakan apa saja tentang pembangunan dan lainnya, nanti saya kasih PIN saya agar dapat berkoordinasi, dan silahkan beli sendiri dengan harga yang bervariasi,” ujarnya.

Sebagai Bupati perempuan pertama di Kutai Kartanegara yang kerap tersenyum, menyampikan komunikasi dan kerap bercanda itu, menurutnya apa yang dilakukannya itu serius.

 “Saya ingin menjadi contoh dan dicontoh bagi seluruh pegawai lainnya dalam menjalankan pemerintahan, meskipun sambil bergurau dalam menyampaikannya tapi tetap serius,”pungkasnya.***

Bupati Kukar Paparkan Keberhasilan ZBPA


>>>Dari Kongres ILERA Regional Asia ke-7
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM mendapat kehormatan menjadi pembicara tamu dalam Kongres International Labour and Employment Relation Association (ILERA) atau Asosiasi Hubungan Pekerjaan dan Buruh Internasional yang berlangsung di Sanur, Bali, belum lama ini. 
Kongres ILERA Regional Asia ke-7 yang digelar di Grand Inna Hotel & Cottage Sanur itu dihadiri peserta kongres dari beberapa negara di Asia.
Hadir juga Presiden ILERA Professor Janice R Ballace, CEO Presiden Director PT Jamsostek Indonesia Hot Bonar Sinaga, serta beberapa pembicara lainnya yaitu Professor Anil Verma dari Toronto University Canada dan Christopher Ng dari UNI Global Unions Asia Pacific.
Topik yang dibahas pada Kongres ILERA tersebut diantaranya mengenai krisis keuangan global kaitannya dengan demokrasi industrial, kerjasama pekerja manajemen di perusahaan, green job (kerja lingkungan hijau) tentang kemajuan dan perubahan dunia kerja. Selain itu dibahas pula mengenai perkembangan manajeman SDM, penerapan kerja layak dan penerapan hubungan industrial di sektor informal.
Mengawali pidato berbahasa Inggrisnya, Rita mengatakan bahwa suatu kehormatan baginya menjadi pembicara pada kongres level Asia tersebut, khususnya dalam berbagi informasi tentang penanganan penghapusan pekerja anak di Kukar serta koitmen menjadi daerah green jobs (kerja lingkungan hijau) di masa mendatang.
Rita mengatakan bahwa penghapusan pekerja anak di Kukar merupakan realisasi dari keberhasilan program Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) yang dicanangkan pada 2002 lalu.
Deklarasi ZBPA ini berangkat dari komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemberian kesempatan luas kepada anak usia sekolah untuk menempuh pendidikan.
Target ZPBA yang sudah dicapai adalah zero (nol) pekerja anak dibawah usia 15 tahun sampai dengan tahun 2008, dan targetkan zero pekerja anak dibawah 18 tahun sampai dengan tahun 2012.
Pemkab Kukar sendiri sejak 2004 sudah memiliki Perda yang mengatur larangan bagi pekerja anak, dan sanksi bagi orangtua yang mempekerjakan anak yaitu Perda No 9 tahun 2004.
Untuk menyukseskan ZBPA itu, Pemkab Kukar menetapkan kebijakan penunjang, diantaranya wajib belajar 12 tahun, bebas SPP mulai SD sampai SLTA dan beasiswa.
"Ketika ZBPA dicanangkan pada tahun 2002, jumlah pekerja anak tercatat 11 ribu lebih. Hingga Agustus 2010 ini, angka tersebut turun signifikan yaitu tinggal 25 anak. Saya yakin pada 2012 target zero pekeja anak di Kukar bisa terpenuhi," ujarnya disambut tepuk tangan para peserta kongres dan pembicara lainnya.
Sementara itu mengenai penyelamatan lingkungan, Rita mengatakan telah meletakkan misi pro lingkungan dalam Gerbang Raja, yakni menetapkan penyelenggaraan pembangunan berwawasan lingkungan dan pelestarian sumberdaya alam.
Berbagai program penyelamatan lingkungan telah dilakukan pemkab kukar, diantaranya penyelamatan delta mahakam melalui penanaman mangroove (bakau) sejak 2001 dan penerapan tambak pola silvo fisheries, serta penggunaan sumber energi biogas melalui kotoran ternak.
Selain itu di sektor swasta, perkebunan juga mulai bergerak memanfaatkan bahan baku tandon kelapa sawit sebagai sumber energi. Kemudian pengolahan batu bara berkalori rendah menjadi briket batu bara berkalori tinggi.
"Ketika green jobs menjadi tantangan dewasa ini, saya berkomitmen menjadikan Kukar sebagai daerah yang mencanangkan green jobs dengan target tahun 2025," kata Rita yang disambut tepuk tangan peserta Kongres ILERA.
Selanjutnya Rita berharap dukungan dari pihak Asosiasi Hubungan Industrial Internasional dan ILO dalam upaya memasyarakatkan green job menuju lingkungan kerja yang sehat aman dan nyaman.***

HWK Kukar Gelar Buka Puasa Bersama



Jajaran kepengurusan HWK (Himpunan Wanita Karya) Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dipimpin langsung Ketua, Hj. Nenny Maharani, SH menggelar acara buka puasa bersama dengan jajaran pengurus HWK Kecamatan Tenggarong dan HWK Tenggarong Seberang, belum lama ini bertempat di Hotel Grand Elty Tenggarong. 
Dalam suasana bulan penuh berkah, kegiatan buka puasa bersama yang dilaksanakan HWK Kabupaten Kutai Kartanegara bersama jajaran pengurus HWK cabang ini bertujuan untuk menjalankan Ukhuwah Islamiyah, sekaligus mempererat tali silaturahmi antar pengurus tingkat kabupaten dan kecamatan. Bahkan dalam momentum itu, bisa menjadi ajang konsolidasi internal, guna pemantapan program kerja HWK Kabupaten Kutai Kartanegara kedepannya. Hal itu sebagaimana dikemukakan Ketua HWK Kabupaten Kutai Kartanegara, Hj. Nenny Maharani dihadapan seluruh jajaran pengurus harian HWK Kukar, HWK Tenggarong dan HWK Tenggarong Seberang.
Dalam kesempatan yang baik itu pula, dipertegas oleh Nenny Maharani tak lama lagi akan tiba hari kemenangan Idul Fitri 1431 Hijriyah. Dimana dalam hari kemenangan itu, semua umat muslim seluruh dunia akan merayakannnya, termasuk umat muslim yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Yang diantaranya juga merupakan anggota pengurus HWK Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk itu, tidak ada salahnya seluruh pengurus HWK menyampaikan ucapan selamat merayakan Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.
"Kami seluruh jajaran pengurus Himpunan Wanita Karya Kabupaten Kutai Kartanegara turut menyampaikan perayaan kemenangan bagi umat muslim di seluruh Kukar. Dimana selama satu bulan penuh telah melaksanakan puasa ramadhan. Dan dalam kesempatan ini pula, kami turut menyampaikan permohonan maaf lahir dan bathin kepada masyarakat Kukar umumnya dan jajaran pengurus HWK yang ada di Kabupaten berikut yang ada di 18 Kecamatan," lanjutnya.***

Syaukani HR Ikut Salat Ied di Masjid Agung







Lebaran Idul Fitri tahun ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar H Syaukani HR. Grasi atau pengampunan yang diberikan Presiden SBY terhadap Syaukani, membuat mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dua periode ini dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga di Kota Raja Tenggarong.
Tepat Jum'at (10/09) lalu, Syaukani ikut melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Sultan Sulaiman Tenggarong, yang berjarak sekitar 300 meter dari Pendopo Odah Etam, rumah jabatan Bupati Kukar yang kini ditempati putrinya, Rita Widyasari selaku Bupati Kukar 2010-2015.
Syaukani diizinkan oleh tim dokter untuk keluar mengikuti salat Ied setelah kondisi kesehatannya yang mulai stabil. Kendati demikian, Syaukani hanya bisa salat dengan duduk di atas kursi roda.
Usai melaksanakan salat Ied, Syaukani kembali ke Pendopo Odah Etam. Setelah semua keluarga berkumpul, secara bergantian istri, anak-anak hingga cucu Syaukani saling bermaaf-maafan.
Raut kebahagiaan tampak terpancar di wajah Bupati Kukar Rita Widyasari yang sempat mengaku bahwa lebaran kali ini terasa berbeda, karena ini merupakan lebaran pertamanya jadi bupati dan menyampaikan kata sambutan di masjid. Beberapa kali Rita menciumi wajah sang ayah sambil berdialog dengan Syaukani.
"Bapak dengar saya pidato tadi?" tanya Rita kepada Syaukani yang kini penglihatannya terganggu.
"Ya, hebat leh," ujar Syaukani sambil tersenyum.
Rita juga mengatakan sangat senang sekali karena ayahndanya sudah bebas. “Rasanya ada magnet besar bagi saya untuk semakin semangat memimpin daerah ini,’ungkapnya.
Saat membacakan pesan Idul Fitri di hadapan jamaah salat Ied, Rita atas nama Pemkab Kukar seluruh keluarga besar Syaukani meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kukar.
"Kami memohon keikhlasan seluruh masyarakat untuk memaafkan semua salah dan khilaf kami," ujarnya agar momentum lebaran kali ini turut menyongsong hari depan dengan harapan baru dengan saling memaafkan.
Yang menarik perhatian para tamu Bupati Rita pada open house tersebut yaitu hadirnya Pak Kaning (panggilan H Syaukani HR) yang ikut menemui tamu.
Dengan bantun dua perawat (petugas medis), Kaning dengan kursi rodanya ditempatkan ditengah-tengah keluargannya, yaitu disebelah kirinya Hj Dayang Kartini (istri H Kaning) dan Rita Widyasari disebelah kanan mantan orang nomor wahid di Kukar itu. Seluruh keluarga besar H Kaning mulai dari anak, menantu hingga cucu-cucunya juga hadir pada Open House itu.
Usai berjabat tangan dengan Rita, para tamu diperkenankan bersalaman dengan H Kaning. Hendry, perawat H Kaning mengatakan boleh saja bersalaman namun pelan-pelan.
"Tangan bapak jangan ditarik, cukup salaman pelan-pelan saja jangan keras-keras ya," ujarnya kepada para tamu yang ingin bersalaman dengan Syaukani.
Syaukani sempat bernyanyi mengiringi group Nasyid yang memeriahkan open house itu. Lagu yang mampu diingat dan dinyanyikannya adalah "Sepohon Kayu" dengan penggalan liriknya
"Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya". Lagu lainnya yang sempat dinyanyikan H Kaning walau dengan terbata dan terdengar kurang fasih pada malam itu adalah Balada Pelaut. Hal tersebut tentu saja menjadi perhatian para tamu open house.
Sekitar satu jam menemui tamu, H Kaning sebutan akrab Syaukani kemudian dibawa kembali kekamarnya karena kondisinya yang tak boleh terlalu lelah.
Acara open house malam itu berlangsung hingga pukul 21.30 wita, sebelumnya pada hari itu juga Rita memulai Open House mulai pagi pukul 09.30 (usai shalat ied) dan siang pukul 14.00.
Sementara itu, tepat di hari ketiga lebaran, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan istri menyempatkan bersilaturrahmi dengan mantan Bupati Kutai Kartanegara H Syaukani HR di kediaman Bupati Kukar Tenggarong. Syaukani sudah bebas, namun kondisi kesehatannya masih belum pulih. Untuk itu Gubernur memberi semangat agar tabah menjalani hidup ini dan meminta segera mungkin agar pihak keluarga membawa Syaukani berobat ke luar negeri.
Setelah saling bermaaf-maafan, Syaukani dan Awang Faroek Ishak sempat menyanyikan lagu Balada Pelaut hingga membuat suasana lebih akrab dan ceria. Sehari sebelumnya, Bupati Kukar bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga menyempatkan bersilahturahmi dengan Gubernur Kaltim di Lamin Etam.***

Syaukani HR Menangis Saat Berziarah ke Makam Orangtuanya



Keinginan mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H Syaukani HR untuk berziarah ke makam kedua orangtuanya, yakni Alm. Hasan Rais dan Alm Hj Jauhariah, akhirnya kesampaian juga, Senin (13/09) beberapa waktu lalu.
Syaukani tiba di makam orangtuanya sekitar pukul 13.00 WITA dengan menggunakan Ambulans RSUD AM Parikesit Tenggarong. Keluarga Syaukani mulai dari istri, saudara, anak, menantu, cucu dan kerabat lainnya turut mendampingi ke pemakaman yang berada di kuburan muslimin Kelambu Kuning itu.
Di makam, Syaukani yang kini tak dapat melihat itu duduk di atas kursi roda. Bersama keluarganya, Syaukani ikut membacakan surat Yaasin dan berdoa. Air mata mantan orang nomor satu di Kukar ini pun menetes. Beberapa kali Syaukani mengucap permohonan maaf kepada almarhum sang ibunda.
Seluruh anggota keluarga besar Syaukani yang turut mendampingi, termasuk putrinya yakni Bupati Kukar Rita Widyasari, ikut larut dalam suasana haru melihat hal tersebut.
Keinginan untuk berziarah itu sebenarnya telah lama disampaikan Syaukani semenjak dirinya masih sakit dan ketika telah pulih dari koma beberapa bulan silam.
Kesempatan untuk berziarah kemudian diperoleh Syaukani ketika mendapat izin selama 14 hari dari Menteri Hukum dan HAM untuk menjalani perawatan di Tenggarong pada akhir April lalu. Namun keinginan itu masih tertunda lantaran kondisi fisik Syaukani yang belum memungkinkan hingga Syaukani harus kembali ke Jakarta.
Setelah Kaning begitu Syaukani akrab disapa mendapat grasi atau pengampunan dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Syaukani akhirnya kembali ke Tenggarong pada 29 Agustus lalu.
Keinginan kuat untuk berziarah kembali diutarakan Syaukani kepada salah seorang keponakannya, Ria Handayani, pada Minggu (12/09) malam lalu.
Ria lalu menyampaikan keinginan Syaukani itu kepada Silvi Agustina, putri sulung Syaukani.
"Setelah dirembugkan dengan pihak keluarga dan dokter, akhirnya beliau diperbolehkan untuk dibawa ke makam," ujar Ria.
Menurut Ria, ada perkembangan menggembirakan setelah Syaukani berziarah. "Beliau tampak bahagia dan tersenyum. Mudah-mudahan ini menjadi pertanda baik bagi kesembuhan beliau," imbuhnya.
Usai ziarah, lanjut Ria, Syaukani kemudian dibawa ke rumah alm ibundanya yang berada di Jalan Danau Jempang. "Beliau tampak senang ketika dibawa masuk ke kamar nenek. Meski beliau tak dapat melihat dengan jelas, tapi beliau dapat merasakan tengah berada di kamar nenek," katanya.
Sementara ditambahkan salah seorang kerabat Syaukani, Teguh Aviantara, ziarah ke makam dan kunjungan ke rumah ibundanya itu diharapkan dapat memulihkan ingatan Syaukani yang terganggu setelah mengalami koma.
"Ini merupakan bentuk terapi memori untuk memulihkan ingatan beliau," pungkasnya.kkc

Ramadhina Juara Festival Album Gerbang Raja

Penyanyi asal Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Badak, Ramadhina Hamid berhasil menjadi juara pada ajang Festival Album Gerbang Raja yang dilaksanakan di Sekretariat Gerbang Raja Centre Kelurahan Timbau, Tenggarong belum lama ini.
Ramadhina yang menggenakan kostum khas Bugis Mandar dalam penampilannya mampu meredam kehebatan 13 finalis lainnya dengan mengumpulkan poin tertinggi yang diberikan lima anggota juri dipimpin Drs Juhri. Prestasi Ramadhina yang suara emasnya mirip Siti Nurhaliza ini membuatnya berhak menerima hadiah utama uang pembinaan senilai Rp 10 juta yang secara simbolis diserahkan Ketua Partai Golkar (Golongan Karya) Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM yang juga Bupati Kutai Kartanegara.
Posisi kedua ditempati Kumala Dewi asal Kecamatan Anggana, Juara III diraih Herry Kiswanto asal Tenggarong disusul Rosiana asal Tabang, Nur Fatima asal Kenohan sebagai juara harapan.
Ketua Partai Golkar Kukar mengatakan Festival Gerbang Raja sangat penting jika dikaitkan dengan upaya menjaring bakat terpendam dalam bidang olah vokal yang ada di 18 kecamatan.
Bahkan Rita Widyasari juga sangat mengapresiasikan festival tersebut karena terbukti banyak bermunculan bakat-bakat menyanyi di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Bagi yang menang teruskan prestasinya jangan sampai pernah terlena, bagi yang kalah ini hanya merupakan festival untuk mengasah kemampuan bakat menyanyi agar lebih baik lagi. Untuk itu tingkatkan potensi yang ada, karena potensi menyanyi akan berguna secara terus-menerus dalam mendukung kesenian di daerah khususnya pariwisata di Kukar,”ujarnya.
Diharapkan Rita Widyasari, kegiatan Festival Album Gerbang Raja ini bisa digelar tiap tahunnya. Karena akan mewakili potensi penyanyi 18 kecamatan. Baik itu Tabang yang menampilkan pakaian dan tarian khas adat Dayak. Ada kebanggaan lagi, bahwa warga Dayak ternyata terbukti bisa menyanyikan lagu Melayu.
“Untuk itu saya mendukung jika even ini dilanjutkan lagi pada tahun mendatang. Selanjutnya saya bersama John Arifin akan mensponsori bagi pemenang festival ini untuk pembuatan album Gerbang Raja,”ucap Rita Widyasari.
Acara grand final ditandai pula dengan penyerahan doorprice oleh Rita Widyasari dan Hj Dayang Kartini Syaukani serta anggota DPRD Kukar dari Fraksi Golkar Abdul Sani yang turut hadir menyaksikan malam grand final tersebut.***

Menbudpar, Gubernur Kaltim dan Bupati Kukar Nobar Final Piala Dunia

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik, Dirjen Pengembangan Destinasi Parwisata Kementrian Kebudayaan dan Parawisata RI Firmansyah Rahim, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishack, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Ketua DRPD Salehuddin, Anggota DPRD Kaltim Sarkowi V Zahry, serta jajaran SKPD Kukar yang ikut nonton bareng siaran langsung final piala dunia di Hotel Grand Elty Tenggarong, antara kesebelasan Belanda melawan Spanyol. 
Dimana akhirnya tim Matador (Spanyol) menang 1-0 lewat gol dari pemain penyerang asal klub Barcelona, Iniesta nomor punggung enam, dimasa perpanjangan waktu babak kedua. Kemenangan itu membukukan tim Spanyol menjadi Juara Dunia untuk pertama kalinya bagi negaranya.
Menbudpar Jero Wacik meleset predeksinya yang mengunggulkan Tim Oranye Belanda. Dengan alasan, sejumlah pemain Belanda banyak bermain di Liga Inggris yang paling digemarinya. Ia memprediksikan Belanda menang 1-0 atas Spanyol. Namun Jero Wacik tidak sempat melihat hingga babak kedua kali perpanjangan usai, pasalnya setelah babak kedua usai Menbudpar beristirahat.
Sementara Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishack dan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari bersama anggota DPRD dan jajaran SKPD masih setia menonton hingga dua kali babak waktu perpanjangan usai. Yang mana baik Gubernur dan Bupati Kukar mendukung Spanyol. Yang akhirnya memang berhasil merebut tahta tertinggi kejuaraan sepakbola dunia dengan menjadi Juara Dunia.
Menurut Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Spanyol memang layak menjadi juara. Dan itu sebagaimana ramalan Gurita dari Jerman yakni tahta yang memang tepat sekali ramalannya.
Sementara itu, pencetak gol tunggal bagi Spanyol yakni Iniesta nomor punggung 6, memang membawa keberuntungan. Sebagaimana saat Rita-Ghufron menang dalam Pemilukada Kabupaten Kutai Kartanegara belum lama ini juga berada di nomor urut 6 (enam) .
Gol kemenangan Spanyol disambut para pendukung dalam Nobar di Hotel Grand Elty, yang dulunya Hotel Singgasana. Termasuk Gubernur Kalimantan Timur dan jajarannya, berikut Bupati Kutai Kartanegara dengan sejumlah SKPD yang ada termasuk Kabag Humas dan Protokol Sri Wahyuni yang ikut nonton bareng hingga usai. ***

Rita Kunjungi Lokasi Kebakaran di Pasar Tangga Arung


Kebakaran hebat di tengah perayaan Idul Fitri yang menghanguskan ratusan kios di Pasar Tangga Arung, Jum'at (10/09) lalu, mengundang keprihatinan dan simpati dari Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari,S.Sos,MM. 
Sore hari setelah kejadian, Rita didampingi Wakil Bupati HM Ghufron Yusuf dan ibundanya Ny Hj Dayang Kartini Syaukani melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran.
Sejumlah pejabat dinas/instansi terkait turut hadir di lokasi mendampingi Rita-Ghufron, seperti Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kukar Mursito, Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Munadi Arif, dan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar Didi Ramyadi.
Setiba di lokasi, Bupati Rita Widyasari pun menemui sejumlah pedagang yang tertimpa musibah kebakaran. Rita meminta mereka untuk dapat bersabar dan tabah menghadapi cobaan yang diberikan Allah SWT.
"Saya berharap semua dapat tabah dan sabar menghadapi musibah kebakaran ini. Karena pasti ada hikmah dibalik semua peristiwa ini," ujarnya.
Rita juga mengatakan bahwa Pemkab Kukar melalui Dinas Sosial akan memberikan bantuan kepada 106 pedagang yang menjadi korban kebakaran. "Namun karena hari ini masih libur Idul Fitri, bantuan tersebut akan disalurkan pada hari Sabtu (11/09)," katanya.
Bupati Kukar juga berpesan kepada para pedagang untuk tidak langsung membangun petak-petak kios baru di lokasi bekas kebakaran. "Biar ditata terlebih dahulu oleh Dinas Pekerjaan Umum," pesannya.
Sekedar informasi, kebakaran yang melanda Pasar Tangga Arung pada Jum'at dini hari menghanguskan 100 petak kios PKL dan 6 petak toko besar. Sebab-sebab kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik.kkc

Rita-Ghufron Resmi Pimpin Kukar

Pasangan pemenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara (Kukar) 2010 lalu, Rita Widyasari dan HM Ghufron Yusuf, secara resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kukar masa bakti 2010-2015. 
Pelantikan sekaligus pengambilan sumpah jabatan Rita-Ghufron dilakukan dalam acara Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kukar yang dipimpin Ketuanya H Salehudin di Gedung Puteri Karang Melenu (PKM), Tenggarong Seberang.
Pasangan Rita-Ghufron dilantik dan diambil sumpah jabatannya oleh Gubernur Kalimantan Timur H Awang Faroek Ishak atas nama Presiden RI yang ditandai dengan pemasangan tanda pangkat dan penyematan tanda jabatan.
Dalam acara ini juga dilakukan serah terima jabatan serta penyerahan memori kerja dari Penjabat Bupati Kukar H Sulaiman Gafur kepada Rita Widyasari.
Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak dalam sambutannya berharap agar Rita-Ghufron dapat menjalankan roda pemerintahan yang baik dan bersih serta membawa masyarakat Kukar menuju kesejahteraan.
"Kutai Kartanegara harus menjadi yang terdepan dalam menjalankan roda pemerintahan dan bangkit sebagaimana harapan kita semua," kata Awang Faroek Ishak.
Kepada mantan Pj Bupati H Sulaiman Gafur dan istri, Gubernur mengucapkan terima kasih atas tugas yang telah dijalankan dengan baik dan lancar.
Selain diikuti seluruh Anggota DPRD Kukar, acara pelantikan Rita-Ghufron yang berlangsung tertib dan khidmat ini dihadiri pula oleh Ketua DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan Ketua DPR/MPR RI Akbar Tanjung, mantan Meperindag Luhut Panjaitan, Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II, pejabat teras di lingkungan Pemprov kaltim, beberapa Bupati/Walikota di Kaltim, pejabat Pemkab Kukar, pengurus Partai Poltik, ormas/OKP serta ribuan undangan lainnya.
Rita dan Ghufron ditetapkan sebagai Bupati dan Wabup Kukar melalui SK Mendagri Gamawan Fauzi No 131.64-275 Tahun 2010 tentang Pemberhentian Penjabat Bupati Kukar dan Pengesahan Pengangkatan Bupati Kukar, serta SK Mendagri No 132.64-276 Tahun 2010 tentang Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Kukar tertanggal 22 Juni 2010.
Atas dilantiknya, Rita Widyasari ini Kabupaten Kutai Kartanegara menorehkan sejarah baru di dunia perpolitikan Kalimantan Timur. Namanya tak juga tercatat sebagai bupati wanita pertama di Provinsi Kalimantan Timur, namun juga di pulau Kalimantan.
"Ini menjadi simbol kemajuan perempuan dan kesetaraan gender. Peristiwa ini menjadi penting dan bersejarah bagi perjalanan pemerintahan di Kukar dan juga bagi pemerintahan di Kaltim, karena selama ini belum pernah ada seorang Bupati perempuan," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kukar Rita Widyasari pada malam ramah tamah di Gedung PKM Tenggarong Seberang meminta kepada semua pihak untuk tidak memandang permasalahan gender dalam rangka menata pemerintahan serta melaksanakan pembangunan di Kukar.
"Jangan pandang saya sebagai perempuan sehingga membuat Anda ragu untuk bergabung dan sungkan memberikan masukan serta kritik kepada saya yang nantinya membuat saya semakin melenceng dalam perjalanan selanjutnya," kata Rita.
Rita Widyasari merupakan putri kedua mantan Bupati Kukar H Syaukani HR dan Hj Dayang Kartini. Dalam Pilkada Kukar 1 Mei 2010 lalu, Rita yang menggandeng HM Ghufron Yusuf sebagai wakilnya menang mutlak satu putaran setelah mengumpulkan 55,45% suara, jauh menggungguli 5 pasangan calon lainnya.kkc

Menbudpar, Wagub Kaltim dan Bupati Kukar Dianugerahi Sultan Kutai Gelar

Di setiap pelaksanaan Erau, Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura selalu menganugerahkan gelar kehormatan bagi para pejabat penting, kerabat Kesultanan hingga masyarakat terpilih yang dinilai berjasa dalam pembangunan maupun pengabdian pada Kesultanan. 
Pada Erau 2010 kali ini, Sultan Kutai memberikan gelar kehormatan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) RI Jero Wacik, Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy dan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM.
Penganugerahan gelar bagi ketiga pejabat tersebut dibacakan Menteri Sekretaris Keraton, H Adji Pangeran Gondo Prawiro, usai upacara adat Mendirikan Ayu di Keraton Kutai Kartanegara, Tenggarong.
Menbudpar Jero Wacik dianugerahi gelar Pangeran Wirata Perana, Wagub Kaltim Farid Wadjdy diberi gelar Raden Surya Nata Praja, sementara Bupati Kukar Rita Widyasari diberi gelar Raden Among Surawati.
Pemberian gelar ini ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada masing-masing penerima. Baik Wagub Kaltim Farid Wadjdy dan Bupati Kukar Rita Widyasari menerima sertifikat tersebut usai upacara Mendirikan Ayu.
Sedangkan Menbudpar Jero Wacik baru menerima sertifikat sekaligus Setorong (topi bangsawan Kutai-red) saat hadir dalam upacara adat Bepelas, tadi malam.
Di hadapan Sultan H Adji Mohd Salehoeddin II, Jero Wacik mengucapkan terima kasih dan menerima dengan tulus gelar kehormatan yang diberikan Sultan.
"Saya diberitahu bahwa gelar Pangeran Wirata Perana ini berarti orang kesayangan Sultan yang mengayomi kebudayaan. Dengan gelar ini, saya bertekad untuk terus memajukan kebudayaan di Indonesia," tegasnya.
Terpisah, Bupati Kukar Rita Widyasari mengaku sangat bangga dan dihargai dengan gelar Raden Among Surawati yang diberikan Sultan kepada dirinya.
"Katanya Raden Among Surawati ini berarti orang yang tinggi semampai dan pandai bicara. Gelar ini sangat pas dengan saya, karena saya orangnya memang suka bicara," ujar Rita sambil tersenyum.kkc

Erau Sebagai Momen Pembersihan










>>>Rita Tekadkan Pemerintahan Bersih dan Amanah
Bagi Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, pelaksanaan pesta adat Erau 2010 terasa begitu istimewa. Pasalnya, perayaan Erau kali ini bertepatan dengan masa awal kepemimpinannya sebagai Bupati Kukar masa bakti 2010-2015. 
"Sungguh suatu yang sangat membahagiakan saya, karena di masa awal kepemimpinan saya, bertepatan dengan perayaan pesta adat Erau," ujar Bupati Kukar Rita Widyasari saat memberikan sambutan pada upacara pembukaan Erau 2010 di Stadion Madya Tenggarong Seberang.
Ditambahkan Rita, momentum Erau kali ini merupakan Erau Pelas Tahun yang memiliki makna sebagai momen pembersihan.
"Oleh karena itu, kita berharap ini menjadi tonggak awal terselenggaranya satu sistem kelola pemerintahan yang benar-benar bersih dan amanah di daerah ini," tegasnya.
Menurut Rita, pesta rakyat yang dikemas dalam Festival Erau ini juga menjadi momentum pesta rakyat sebagai bentuk ungkapan syukur kepada Allah SWT atas terpilihnya pemimpin baru di Kukar yang dipilih mayoritas masyarakatnya secara demokratis.
Rita juga mengucapkan terima kasih kepada Sultan Kutai H Adji Mohd Salehoeddin II yang bersikap netral dan menyejukkan dalam perhelatan Pilkada Kukar 2010 lalu.
"Sehingga situasi di Kukar benar-benar kondusif dan menyejukkan," ungkapnya.
Terkait dengan pelaksanaan Erau yang kembali digelar pada bulan Juli, menurut Rita hal itu merupakan bagian dari strategi untuk dapat lebih optimal menyerap wisatawan berkunjung ke Kukar.
"Karena bulan Juli bertepatan dengan musim liburan," ujarnya lagi.
Terlepas dari strategi tersebut, lanjut Rita, pelaksanaan Erau merupakan bagian dari upaya untuk terus mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Kutai yang sangat kaya dengan berbagai keanekaragamannya.
Rita menegaskan akan segera mengevaluasi sekaligus kembali bersiap untuk menyambut Erau selanjutnya.
"Karena persiapan terbaik adalah persiapan saat kita mulai mau melaksanakannya. Sejarah esok adalah sejarah yang telah dan akan kita toreh hari kemarin dan hari ini," pungkasnya.
Sementara itu, Menbudpar Jero Wacik menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar dan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang rutin menggelar pesta adat Erau.
"Karena selain melestarikan adat dan budaya juga bisa menarik wisatawan yang berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat," ujarnya.
Jero berharap kepada jajaran pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk rajin-rajin menggelar pesta untuk rakyat seperti halnya Erau di Kukar.
"Supaya rakyat senang dalam pesta budaya dan bisa membaur, karena tugas kita sebagai pemerintah tentunya untuk menyenangkan rakyat," pesan Menbudpar disambut tepuk tangan meriah ribuan penonton yang memadati Stadion Madya.
Pembukaan Erau 2010 dimeriahkan pula dengan suguhan tari massal bertajuk Semarak Alam Bertuah yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Kukar dengan segala kekayaan alam dan keragaman budayanya.kkc

Rita Widyasari Pimpin Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI








Untuk pertama kalinya, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM memimpin upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). 
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-65 yang berlangsung tertib dan khidmat ini digelar di halaman kantor Bupati Kukar, Tenggarong.
Selain dihadiri para pejabat Muspikab, kepala dinas atau instansi serta undangan lainnya, upacara ini diikuti pula oleh ratusan peserta, mulai dari pelajar tingkat SMP dan SMA, Organisasai Masyarakat dan Pemuda, Pegawai Negeri Sipil, hingga personel TNI dan Polri.
Acara yang dimulai pada pukul 10.00 Wita itu diawali dengan pembacaan naskah Proklamasi oleh Ketua DPRD Kukar H Salehudin, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh Rita Widyasari.
Usai pembacaan doa, upacara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kukar yang terdiri dari 36 pelajar SLTA terdiri dari 19 putra dan 17 putri dari 18 Kecamatan se-Kukar. Siswa-siswi anggota Paskibraka tersebut didampingi unsur dari TNI yang berasal dari 26 anggota Arteleri Medan (Armed) dan 25 anggota dari Polres Kukar.
Sedangkan petugas yang mengambil bendera pusaka langsung dari tangan Irup (Inspektur Upacara) Rita Widyasari adalah Iin merupakan siswi SMA 1 Kecamatan Sanga-Sanga. Pelaksanaan pengibaran bendera itu berjalan lancar, hal itu tak lepas dari latihan intensif yang dilakukan selama kurang lebih sebulan.
Selanjutnya, setelah upacara penurunan bendera Merah Putih digelar pukul 16.00 Wita juga dirangkai dengan acara buka puasa bersama dan ditandai dengan penyerahan bantuan kepada anggota veteran di Gedung Serba Guna Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.***

DPD Partai Golkar Kaltim Safari Ramadhan ke Kutai Kartanegara

Safari ramadhan pengurus DPD Partai Golkar (Golongan Karya) Provinsi Kalimantan Timur yang dipimpin langsung Ketua Umum HM Mukmin Faisyal,HP,SH,MH, dilaksanakan tepat pada tanggal 6 September 2010 ke DPD Partai Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara. Kehadiran rombongan pengurus DPD Partai Golkar Kaltim tersebut diterima langsung Ketua Umum DPD Partai Golkar Kukar, Rita Widyasari,S.Sos,MM. 
Dalam prosesinya, acara diawali dengan buka puasa bersama, shalat magrib dan shalat Isya berjamaah, berikut dilanjutkan dengan shalat tarawih bersama anak yaitim piatu, panti jompo serta kaum dhuafa yang ada di Tenggarong. Dengan menghadirkan penceramah Drs Jamaluddin.
Dalam sambutannya, Mukmin Faisyal menyampaikan rasa bangga. Dimana DPD Partai Golkar Kutai Kartanegara telah melangsungkan safari ramadhan di 18 Kecamatan. Selanjutnya ia pun mengingatkan sebagai partai yang besar serta mengakar didalam sosial masyarakat, termasuk di kabupaten Kutai Kartanegara. Supaya kegiatan konsolidasi dengan pengurus di Kecamatan dan Desa, berikut kader-kader partainya harus terus dilakukan hingga sekarang ini. Jangan hanya waktu mendekati kampanye baru sibuk melaksanakan konsolidasi.
"Untuk lebih menguatkan konsolidasi internal didalam kepengurusan di tingkat Kecamatan dan Desa. Sesuai dengan amanah Munas DPP Partai Golkar belum lama ini, diminta untuk dilakukan Muscam dan Musdes guna penyegaran kepengurusan sebagai wahana mengefektifkan konsolidasi dilapangan. Hal itu bertujuan untuk mendukung pemenangan Pemilu 2014 mendatang," kata Mukmin Faisyal.
Sementara itu, Rita Widyasari menyambut positif kunjungan safari ramadhan dari pengurus DPD Partai Golkar Provinsi Kaltim. Dimana hal itu jelas mempererat tali silaturahmi jajaran kepengurusan Golkar di wilayah Kalimantan Timur umumnya dan Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya. Mengenai konsolidasi internal dengan kepngurusan ditingkat Kecamatan dan Desa, masukan itu akan dilakukan. Sebagaimana amanah dari Munas DPP Golkar.
"DPD Partai Golkar Kukar siap menjalankan amanah dari hasil Munas DPP Golkar. Dan tentunya Golkar Kukar akan lebih solid lagi serta mendukung program pemenangan saat Pemilu 2014 nanti," tegas Rita.
Dari rangka safari ramadhan tersebut, DPD Partai Golkar Kaltim, melalui Mukmin Faisyal menyerahkan bantuan sebesar Rp20 juta untuk pembangunan salah satu masjid yang ada di Tenggarong. Sedangkan DPD Partai Golkar Kukar melalui Rita Widyasari juga turut menyerahkan bingkisan kepada anak yatim piatu, panti jompo serta kaum dhuafa yang ada di Tenggarong.***

Rita Serahkan Bantuan Rp 50 Juta Buat Masjid Al Qadar

Memasuki tahap tahap akhir pelaksanaan kegiatan Tim Safari Ramadhan Pemkab Kutai Kartanegara pimpinan Bupati Rita Widyasari,S.Sos,MM, tepatnya pada tanggal 2 Agustus 2010 lalu menyambangi Masjid Al Qadar di Kelurahan Melayu, Kota Tenggarong. Menyambut kedatangan Bupati dan rombongan pengurus dan Jamaah Masjid yang baru diresmikan ini menyediakan aneka kuliner berbuka puasa menggugah selera. 
Ketua Pembangunan Masjid Al Qadar Drs H Misra Budiarto Ax MSi mengatakan, cikal bakal Masjid Al Qadar yang terletak di Jalan Danau Jempang Tenggarong ini awalnya sebuah Langgar sederhana yang dibuat hampir 30 tahun lalu. Keberadaannya waktu itu adalah untuk mengakomodir kepentingan ibadah umat islam yang sebagian besar PNS yang menempati perumahan pegawai Pemkab Kukar di lingkungan tersebut. Kemudian tahun 2006 Bupati Prof Dr H Syaukani HR MM saat itu minta agar Langgar ditingkatkan statusnya menjadi masjid.
“Sejak itu Langgar Al Qadar mulai dicanangkan menjadi masjid dan hingga selesai sebagai bangunan masjid tahun 2011 ini,” ujarnya.
Ditambahkan Nanang sapaan akrab Misra Budiarto secara umum bangunan masjid ini sudah selesai namun ada bagian bangunan yang masih membutuhkan tahap finishing dan sarana masjid yang perlu dilengkapi. Seperti pengecatan dan penambahan jaringan listrik.
“Dikesempatan ini kami mohon Ibu Bupati dapat memberikan bantuan,” katanya. Permohonan Ketua Pembangunan Masjid Al Qadar langsung direspon Bupati Kukar dengan memberikan bantuan pribadinya uang sebesar Rp 50 juta.
Bupati Kutai Kartanegara berharap bantuannya dapat menyelesaikan kekurangan yang dibutuhkan masjid. Pemkab Kukar selalu memberikan perhatian serius terhadap pembangunan bidang agama. Dengan semakin baiknya penanganan di bidang ini akan membuat mental spiritual masyarakat Kukar menjadi tangguh.
“Dan ini merupakan upaya penigkatan SDM sesuai program Gerbang Raja yang dijalankan Pemkab Kukar saat ini ,”katanya.
Sementara seperti biasa di kegiatan safari ramadhan Pemkab ini diserahkan berbagai bantuan bagi petani dan peternak se-Kecamatan Tenggarong. Untuk bantuan sub sektor peternakan Kelompok Harum Manis dari Kelurahan Loa Tebu dan Kelompok Tunas Harapan Kelurahan Jahab masing masing mendapatkan 12 ekor sapi. Sementara 150 ekor Itik diberikan kepada Kelompok Ramadhani Kelurahan Melayu, Kelompok Al Rizky Kelurahan Maluhu dan Kelompok Bersama Kelurahan Loaipuh. Juga dalam kesempatan itu diserahkan berbagai sarana olahraga dari Dinas Pemuda dan Olahraga.
Nampak hadir di safari ramadhan Pemkab Kukar di masjid Al Qadar Ketua DPRD H Salehuddin, Wakil Ketua MUI H Ramli HB, Kepala Kementerian Agama Drs H Djamaluddin HD, Camat kota Tenggarong Drs H Tadjudin Noor, Asisten IV Pemkab Bidang Kesra Ir Sukhrawardy dan sejumlah tokoh masyarakat dan jamaah masjid Al Qadar lainnya.***

Pemkab Kukar Salurkan Bantuan Masyarakat

Seperti tahun sebelumnya, momentum Erau 2010 kembali dimanfaatkan Pemkab Kutai Kartanegara untuk menyerahkan bantuan masyarakat. Bertepatan dengan pelaksanaan Erau, Pemkab Kutai Kartanegra melalui Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) menyalurkan bantuan untuk masyarakat yang merupakan program lanjutan Pemkab Kukar. 
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari,S.Sos,MM di Panggung Seni dan Budaya Erau 2010 tepatnya di Jalan Jend Sudirman, Tenggarong.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Kukar HM Ghufron Yusuf, Ketua DPRD H Salehudin, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yang juga didaulat untuk menyerahkan bantuan itu secara simbolis.
Hadir juga Kepala Dinas Sosial Mursito, Kepala BKBP3A Hj Maria Laura Sari, Kepala Disdukcapil Edi Damansyah, serta kepala dinas/instansi lainnya.
Kepala Dinsos Mursito yang juga panitia acara mengatakan, penyerahan bantun itu dalam rangka mendukung program kerja 100 hari pertama pasangan Bupati Kukar sekaligus memeriahkan Erau.
Sementara Bupati Kukar Rita Widyasari dalam sambutannya menyambut baik kegiatan penyerahan bantuan tersebut karena bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat, yang tentu sesuai dengan program pembangunan yang dicanangkanya yakni Gerbang Raja (Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera).
Bupati Kukar menyatakan, usaha mensejahterakan masyarakat itu memang selaras dengan komitmen pihaknya yang tertuang dalam program Gerbang Raja.
Rita berharap agar bantuan tersebut bisa diterima oleh orang-orang yang layak menerimanya dan bagi yang menerima bantuan agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatanya Bupati Kukar juga mengatakan siap membantu kelompok-kelompok usaha masyarakat yang serius untuk mengembangkan usaha. Bupati Kukar juga mengatakan sudah ada dua bank yang bersedia diajak bekerja sama dalam penyaluran bantuan tanpa jaminan oleh Pemkab Kukar, dengan besaran bantuan berkisar antara Rp5 juta hingga Rp 500 juta.
"Tentunya dengan bunga yang sangat rendah dibanding kredit bank pada umumnya," ungkap Bupati Kukar.***