Bupati Kukar terpilih Rita Widyasari bersama wakilnya HM Ghufron Yusuf menginginkan agar di kabupaten Kutai Kartanegara tercinta ini kedepannya pola pengajaran disetiap sekolah bisa lebih maju dan berkembang. Ini menjawab kemajuan dunia pendidikan berbasis teknologi.
Bila selama ini sistem mengajar yang diterapkan sekolah di Kukar mengunakan papan tulis, kedepannya proses belajar mengajar harus dengan fasilitas modern dan berteknologi, seperti mengunakan in focus sebagai penganti papan tulis kapur.
Untuk mencapai proses belajar mengajar ke arah itu, sudah tentu diperlukan fasilitas penunjang salah satunya adalah komputer.
“Kita programkan satu guru satu laptop. Ini merupakan bagian dari program Gerbang Raja dalam sektor pendidikan dalam menjawab tantangan di era teknologi,” ungkap Rita dalam sebuah acara seminar yang di hadiri sekitar ribuan guru di Kukar beberapa waktu lalu.
Metode mengajar di kelas dengan mengunakan papan tulis kapur ataupun yang sejenis sudah tidak jamannya. Karena itu tidak efisien dan ekonomis serta kurang baik bagi kesehatan.
“Profesi guru harus mendapatkan perhatian lebih dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas serta kesejateraan. Insya Allah saya akan mengusahakan satu guru satu lapotop di Kabupaten ini,” tegas Rita.
Berbicara soal peningkatan mutu dan kualitas serta kesejahteraan seorang guru dalam membangun iklim pendidikan yang maju dan berkembang perlu pula didukung dengan anggaran yang memadai.
Untuk masalah satu ini, Rita berjanji akan memperjuangan dana pendidikan melalui APBD Kukar sebesar 20 persen. “Bahkan bila perlu lebih dari nilai 20 persen tersebut,” tegasnya.
Soal nilai insentif yang diterima guru Rita tak ingin mengabaikan persoalan ini. Karena ini penting dalam memacu semangat mengajar guru. Untuk itu masalah insentif kedepannya akan diatur berdasarkan wilayah.
Artinya pembagian insentif bagi seorang guru tidak bisa di samakan. Antara guru yang bertugas di wilayah perkotaan dengan guru yang bertugas jauh di kecamatan atau desa.
“Yang pasti harus ada peningkatan nilai insentif yang diterima oleh para pendidik di kabupaten ini, seluruh guru tanpa terkecuali,” ucapnya.
JENJANG PENDIDIKAN
Hal lainnya yang tak bisa diabaikan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh tenaga pengajar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui program kualifikasi untuk jenjang pendidikan.
“Kesempatan bagi para tenaga pengajar untuk meningkatkan jenjang pendidikannya yang lebih tinggi mutlak pula dilakukan. Karena kualitas seorang guru tercermin melalui out put yang dihasilan sekolah,”pungkas Rita.***
Bila selama ini sistem mengajar yang diterapkan sekolah di Kukar mengunakan papan tulis, kedepannya proses belajar mengajar harus dengan fasilitas modern dan berteknologi, seperti mengunakan in focus sebagai penganti papan tulis kapur.
Untuk mencapai proses belajar mengajar ke arah itu, sudah tentu diperlukan fasilitas penunjang salah satunya adalah komputer.
“Kita programkan satu guru satu laptop. Ini merupakan bagian dari program Gerbang Raja dalam sektor pendidikan dalam menjawab tantangan di era teknologi,” ungkap Rita dalam sebuah acara seminar yang di hadiri sekitar ribuan guru di Kukar beberapa waktu lalu.
Metode mengajar di kelas dengan mengunakan papan tulis kapur ataupun yang sejenis sudah tidak jamannya. Karena itu tidak efisien dan ekonomis serta kurang baik bagi kesehatan.
“Profesi guru harus mendapatkan perhatian lebih dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas serta kesejateraan. Insya Allah saya akan mengusahakan satu guru satu lapotop di Kabupaten ini,” tegas Rita.
Berbicara soal peningkatan mutu dan kualitas serta kesejahteraan seorang guru dalam membangun iklim pendidikan yang maju dan berkembang perlu pula didukung dengan anggaran yang memadai.
Untuk masalah satu ini, Rita berjanji akan memperjuangan dana pendidikan melalui APBD Kukar sebesar 20 persen. “Bahkan bila perlu lebih dari nilai 20 persen tersebut,” tegasnya.
Soal nilai insentif yang diterima guru Rita tak ingin mengabaikan persoalan ini. Karena ini penting dalam memacu semangat mengajar guru. Untuk itu masalah insentif kedepannya akan diatur berdasarkan wilayah.
Artinya pembagian insentif bagi seorang guru tidak bisa di samakan. Antara guru yang bertugas di wilayah perkotaan dengan guru yang bertugas jauh di kecamatan atau desa.
“Yang pasti harus ada peningkatan nilai insentif yang diterima oleh para pendidik di kabupaten ini, seluruh guru tanpa terkecuali,” ucapnya.
JENJANG PENDIDIKAN
Hal lainnya yang tak bisa diabaikan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh tenaga pengajar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui program kualifikasi untuk jenjang pendidikan.
“Kesempatan bagi para tenaga pengajar untuk meningkatkan jenjang pendidikannya yang lebih tinggi mutlak pula dilakukan. Karena kualitas seorang guru tercermin melalui out put yang dihasilan sekolah,”pungkas Rita.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar