PELAKSANAAN Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang menghantarkan calon dari Partai Golkar, Rita Widyasari, mampu mengungguli 5 pasangan kandidat lainnya, membuat Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Mukmin Faisal HP, meminta agar semua kader ‘Pohon Beringin' itu solid dalam memenangkan pasangan kepala daerah se Kaltim yang diusung Partai Golkar.
"Ini realita politik bagi Golkar se-Kaltim terhadap apa yang sudah terjadi di Kukar. Artinya, semua kader Golkar di 13 kabupaten/kota, harus bisa meniru cara kerja dan kesolidan Partai Golkar Kukar dalam memenangkan ‘jagonya' di Pemilu Kada. Cara, sistem kerja dan kesolidan itu harus ditiru," ujar Mukmin Faisal.
Menurut Mukmin, dengan ditetapkannya pasangan Rita-Ghufron sebagai pemenang Pemilu Kada 2010, serta unggul melalui perhitungan manual dari KPU Kukar dengan belum bisa tertandingi oleh 5 pasangan calon lainnya dalam perolehan suara. "Kan kita (suara dari calon yang diusung Partai Golkar, red) masih tertinggi penghitungan suaranya dengan perolehan suara mencapai 153.602 suara," ucapnya.
Sekadar diketahui, di tahun 2010 ini terdapat beberapa di Kaltim yang sedang dan akan menyelenggarakan Pemilu Kada, diantaranya, Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Timur, Berau dan Nunukan. Dan dipastikan, Golkar akan mengusung calonnya, baik dari kalangan internal partai maupun dari ‘luar kandang'.
Mengingat banyaknya pelaksanaan Pemilu Kada tersebut, Mukmin meminta agar semua kader Golkar di Kaltim harus patuh terhadap proses pemenangan calon yang diusung Partai Golkar, baik yang bersifat koalisi maupun yang diusung sendiri. Kader Golkar imbuhnya, harus kembali merebut citra partai sebagai kekuatan politik yang mapan dan kuat dalam semua lini kompetisi. "Ini tugas semua kader partai, tanpa terkecuali, dengan merebut kembali martabat partai dalam memenangkan calonnya di Pemilu Kada," pintanya.
Disinggung berbagai kemelut internal partai berlambang Pohon Beringin itu di arena Pemilu Kada di Kaltim, Mukmin mengingatkan semua kader Golkar untuk memahami arti profesionalitas kepartaian. Artinya lanjut ‘orang nomor 1' di Partai Golkar itu, perbedaan merupakan hal yang wajar, namun tidak melupakan adanya keputusan institusional kelembagaan yang harus dipatuhi dan dijalankan secara bersama.
"Silahkan berbeda, karena itulah demokrasi. Tapi yang harus diingat kepada semua kader partai, ketika perbedaan itu telah dipersatukan dengan keputusan partai yang mengikat, maka semua harus taat, patuh dan menjalankan keputusan itu. Kalau ternyata masih ada yang berbeda, apalagi tidak mau menjalankan instruksi partai, itu namanya pembangkangan," tegasnya.
"Kekompakan dan kebersamaan dalam mengamankan perintah-perintah partai seperti yang terjadi di Kukar itu patut menjadi contoh produktif bagi semua kader partai Golkar di Kaltim," ulangnya.***
"Ini realita politik bagi Golkar se-Kaltim terhadap apa yang sudah terjadi di Kukar. Artinya, semua kader Golkar di 13 kabupaten/kota, harus bisa meniru cara kerja dan kesolidan Partai Golkar Kukar dalam memenangkan ‘jagonya' di Pemilu Kada. Cara, sistem kerja dan kesolidan itu harus ditiru," ujar Mukmin Faisal.
Menurut Mukmin, dengan ditetapkannya pasangan Rita-Ghufron sebagai pemenang Pemilu Kada 2010, serta unggul melalui perhitungan manual dari KPU Kukar dengan belum bisa tertandingi oleh 5 pasangan calon lainnya dalam perolehan suara. "Kan kita (suara dari calon yang diusung Partai Golkar, red) masih tertinggi penghitungan suaranya dengan perolehan suara mencapai 153.602 suara," ucapnya.
Sekadar diketahui, di tahun 2010 ini terdapat beberapa di Kaltim yang sedang dan akan menyelenggarakan Pemilu Kada, diantaranya, Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Timur, Berau dan Nunukan. Dan dipastikan, Golkar akan mengusung calonnya, baik dari kalangan internal partai maupun dari ‘luar kandang'.
Mengingat banyaknya pelaksanaan Pemilu Kada tersebut, Mukmin meminta agar semua kader Golkar di Kaltim harus patuh terhadap proses pemenangan calon yang diusung Partai Golkar, baik yang bersifat koalisi maupun yang diusung sendiri. Kader Golkar imbuhnya, harus kembali merebut citra partai sebagai kekuatan politik yang mapan dan kuat dalam semua lini kompetisi. "Ini tugas semua kader partai, tanpa terkecuali, dengan merebut kembali martabat partai dalam memenangkan calonnya di Pemilu Kada," pintanya.
Disinggung berbagai kemelut internal partai berlambang Pohon Beringin itu di arena Pemilu Kada di Kaltim, Mukmin mengingatkan semua kader Golkar untuk memahami arti profesionalitas kepartaian. Artinya lanjut ‘orang nomor 1' di Partai Golkar itu, perbedaan merupakan hal yang wajar, namun tidak melupakan adanya keputusan institusional kelembagaan yang harus dipatuhi dan dijalankan secara bersama.
"Silahkan berbeda, karena itulah demokrasi. Tapi yang harus diingat kepada semua kader partai, ketika perbedaan itu telah dipersatukan dengan keputusan partai yang mengikat, maka semua harus taat, patuh dan menjalankan keputusan itu. Kalau ternyata masih ada yang berbeda, apalagi tidak mau menjalankan instruksi partai, itu namanya pembangkangan," tegasnya.
"Kekompakan dan kebersamaan dalam mengamankan perintah-perintah partai seperti yang terjadi di Kukar itu patut menjadi contoh produktif bagi semua kader partai Golkar di Kaltim," ulangnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar