Rabu, 26 Mei 2010

Rekam Jejak Rita Widyasari,S.Sos,MM

"Saya Bukan Pemimpin Karbitan"

Banyak pengamat politik yang salah dalam memprediksikan Pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah) Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa waktu lalu. Sebagian besar pengamat menilai akan ada putaran kedua dalam pemilihan Bupati Kukar periode 2010-2015. Namun anggapan itu pudar 2 jam pasca pencoblosan dimulai, dimana Lembaga Survey Indonesia (LSI) sudah melansir hasil akhir perebutan "puncak pimpinan" Kabupaten Kukar.

Tentu saja semua terfokus kepada sang calon Bupati perempuan satu-satunya diantara 6 pasang calon tersebut yang berhasil mengumpulkan suara terbanyak. Dialah Rita Widyasari, salah satu putri  dari mantan Bupati Kutai Kartanegara yang populer H Syaukani HR, meski saat ini beliau sedang sakit dan masih tersandung masalah hukum.

Pertanyaannya apakah suksesnya Rita mendompleng nama besar sang ayah, apakah dia tokoh karbitan?

Dalam laporan khusus ini, redaksi majalah BeRITA akan membeberkan segala sesuatu tentang Rita Widyasari. Saat didatangi dirumahnya dia selalu bercanda dan tertawa ramah dengan wartawan. Dan cerita pun dimulai;

"SAYA lahir di rumah  Jalan Mawar Tenggarong. Saya merasa Kutai banget,  dan saya tidak bisa  berbahasa Banjar dan Makasar meski darah saya ada sedikit mengalir suku tersebut," ujarnya mengawali ceritanya pada majalah BeRITA. "Ibu saya Kutai asli dan bapak saya ada turunan Banjar dan Makasar tapi bapak terlahir di Tenggarong juga. Saya cuma taunya bahasa Kutai," tambahnya pula.

Dalam hal berkompetisi, bagi Rita bukan hal yang biasa. Semenjak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Rita Widyasari kerap mengikuti berbagai kompetisi baik di sekolah maupun diluar sekolah. Hasilnya Rita sering menjuarai berbagai perlombaan, bahkan tercatat pula sebagai siswa yang cerdas karena sering meraih juara di sekolah.

“Sejak SD hingga SMP saya bersekolah di Tenggarong. Semasa SMA saya bersekolah di Samarinda, kemudian meneruskan kuliah S1 di Bandung. Pendidikan S2 di UNSOED dengan predikat lulusan terbaik, cumloude,” ungkapnya.

Sebelum terjun di dunia politik, usai menyelesaikan studi S1-nya, Rita Widyasari kembali ke Tenggarong dan meneruskan kegiatannya dengan membuka usaha dibidang pendidikan keterampilan bernama Ketopong College, sebuah pendidikan keterampilan kursus Bahasa Inggris dan membuka usaha Salon Kecantikan.

“Saya benar-benar mengawalinya dari nol dan saya tidak segan untuk menangganinya secara langsung. Seperti di salon, saya sendiri menata ruangannya, bahkan saya sendiri mengikuti kegiatan kursus potong rambut dan merias hingga ke Singapura dan Shanghai China. Saya bila melakukan sesuatu pekerjaan pasti totalitas. Kursus bahasa Inggris pun kami tingkatkan terus sampai D3 dan sekarang menjadi STIE,” jelas Rita.

TERJUN KE POLITIK

Masuk ke dunia politik diawalinya saat H Syaukani HR (ayahanda Rita) mencalonkan diri jadi Bupati Kukar untuk kedua kalinya. Karena ingin menggenal dunia politik secara luas, Rita pun dengan total berkecimpung didalamnya.

“Saya tidak ingin tinggal diam. Selain ingin menerjuni dunia politik secara total, saya pun ingin bapak menang,” tegasnya.

Dalam proses pembelajaran politik itu dan sekaligus mendukung kesuksesan ayahandanya, Rita pun mendirikan tim sukses  yang dia beri nama Baca PS2 (Barisan Cantik Pendukung Syaukani – Samsuri) yang keanggotaanya kaum wanita dan kaum waria. “Menjadi leader bagi kaum  wanita dan waria ternyata nggak mudah tapi disini saya harus kembali belajar,” kenangnya.

Dalam kampanyenya mendukung H Syaukani HR, Rita harus pula berkeliling ke-18 kecamatan dan ratusan desa di Kukar. Bahkan kampanye yang dilakukannya tergolong cukup unik, dimana Rita dan timnya Baca PS2 melakukan pendekatan pada masyarakat Kukar dengan menggelar demo kecantikan dan memotong rambut secara gratis. Bahkan ini dia lakukan sendiri.

Ibarat pepatah, “siapa yang menui benih, maka dia pula yang harus memetik hasilnya”. Karena pendekatan pada masyarakat yang dia lakukan, pada akhirnya Rita pun semakin dikenal akrab oleh seluruh rakyat Kukar dan secara perlahan namanya semakin mengakar di masyarakat.

“Menjadi leader bagi kaum perempuan dan waria itu tidak mudah, tapi disini saya harus kembali belajar”

PILIHAN SULIT

Pada masa perjalanan karirnya semakin cemerlang, Rita Widyasari pernah di hadapkan dalam sebuah pilihan yang sulit. Kala itu ayahandanya terpilih kembali menjadi Bupati Kukar untuk yang kedua kalinya. Dan Rita pun mendapat dukungan dari berbagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan untuk maju menjadi Ketua KNPI Kukar. Sebuah peluang bagus dalam mengawali karirnya dalam dunia organisasi dan politik.

Saat menanyakan adanya kesempatan untuk maju menjadi Ketua Umum DPD KNPI Kukar saat itu, sang ayah H Syaukani HR pun menantang keras dan melarangnya untuk maju di pemilihan Ketua KNPI Kukar.

“Sungguh pilihan sulit bagi saya kala itu. Aku masih ingat apa yang dikatakan bapak saat itu. ‘Aku masih menjabat apa kata orang nanti’. Saat itu saya masih menjabat sebagai Wakil Bendahara KNPI Kukar. Apa kata bapak akhirnya saya turuti. Tapi tidak bagi ibu dan suami saya, mereka memaksa bapak untuk mengijinkan saya mengikuti pemilihan bursa Ketum KNPI,” kenang Rita.

Meskipun pada akhirnya Pak Syaukani luluh dan menerima alasannya Rita untuk mengikuti pemilihan Ketua KNPI Kukar, namun Syaukani dengan tegas mengatakan kalau dirinya tidak akan membantu apa-apa dan meminta Rita untuk berjuang sendiri kalau ingin meraih mimpinya menjadi Ketua KNPI Kukar. 

“Saya senang karena bisa terpilih secara aklamasi. Tidak ada terbersit sama sekali tentang kemudian saya akan menjadi apa-apa kedepannya. Saya hanya senang bisa memimpin di wadah yang resmi di akui pemerintah. Lantas saya pun bilang ke bapak, kalau saya bersama pemuda lainnya di Kukar akan mengawasi pembangunan di kabupaten ini,” paparnya.

“Sungguh pilihan yang sulit bagi saya kala itu. Aku masih ingat apa yang dikatakan bapak saat itu. Aku masih menjabat apa kata orang nanti

PERJALANAN KARIR POLITIK

Saat duduk di KNPI dan mulai bergaul dengan kawan-kawan di DPRD, Rita pun mulai menyukai diskusi dimana hal itu semakin membuka wawasan berpolitiknya, termasuk keinginan besarnya untuk ikut membangun dan membenahi Kukar.  Langkah pertama yang dilakukan dengan melakukan perubahan di tubuh KNPI, salah satu kegiatannya melakukan safari ramadhan di 18 kecamatan. Dimana melalui moment itu, Rita berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Dan ingin mengetahui secara langsung masalah yang dihadapi masyarakat. “Saya mengawali kegiatan seperti itu sekitar tahun 2005”, ujarnya.

Hingga suatu ketika terjadi perubahan besar di tubuh Golkar Kukar, tepat dimana saat Pak Syaukani HR tersandung masalah hukum. Rita pun terpilih menjadi Ketua Harian Partai Golkar Kukar.

“Kala itu tak ada pula niat saya untuk mencalonkan diri menjadi Ketua Harian Golkar. Saya berani bersumpah, bahkan saya meminta Pak Yahya Salman yang menjadi Ketua Harian saat itu. Namun siapa yang menyangka kalau akhirnya kawan-kawan tidak memilih Pak Yahya melainkan saya,”kenangnya kembali.

Rita mengakui kalau saat itu dirinya sempat bingung dengan langkah yang harus dia ambil, mengingat masa itu di tubuh Partai Golkar Kukar terjadi pengkotak-kotakan. Belum selesai mengatasi masalah yang terjadi di tubuh Golkar Kukar, Ketua Umum Partai Golkar Kukar H Samsuri Aspar kembali tersandung masalah hukum hingga terjadi Musdalub Golkar.

“Kembali saya harus bertarung dengan Ketua DPRD Kukar yang aktif saat itu Rahmat Santoso, namun dukungan berpihak pada saya dan berhasil memenanginya secara mutlak,”terangnya.

Kemenangan yang diraih, mulai jadi Ketua Harian, hingga menjadi Ketua Umum DPD Partai Golkar Kukar bukan lantas membuat putri H Syaukani HR itu lantas gembira, sebaliknya Rita justru merasa ada sebuah tanggung jawab moral yang besar terhadap partai yang kini dia pimpin.

“Saya benar-benar harus bekerja lebih ekstra lagi untuk membesarkan Partai Golkar, terlebih saat itu berlangsungnya masa Pemilu Legislatif. Kali ini kembali saya harus turun langsung ke masyarakat, melakukan berbagai kegiatan sosial, melakukan pelantikan kepengurusan pada tingkat kecamatan, apa lagi saat itu saya tidak memiliki cukup dana, belum lagi saya harus konsen ke urusan kasus yang tengah bapak saya hadapi, benar-benar perjalanan sulit. Meski tertatih-tatih akhirnya Partai Golkar Kukar pun berhasil unggul dibanding partai lainnya dalam Pemilu Legislatif,” paparnya.

Karena perolehan kursi di DPRD, Partai Golkar Kukar mendapatkan suara terbanyak, maka secara ototamis pula jabatan Ketua DPRD Kukar harus di pimpin oleh Partai Golkar. Disini kembali Rita Widyasari di pilih  menjadi Ketua DPRD Kukar 2009-2014.

Tak lama berselang setelah duduk menjabat Ketua DPRD Kukar, Rita Widyasari kembali diminta untuk memimpin KONI Kukar. Meskipun sempat menolak untuk jabatan Ketua KONI Kukar, namun karena semua pengcab meminta dirinya memimpin induk organisasi olahraga di daerah ini akhirnya permintaan itu pun dia terima.

 “Jujur, air mata saya mengalir deras mendapat kepercayaan tersebut karena saya bukan lagi anak Syaukani sang bupati tapi saat itu anak Syaukani yang sedang disandung kasus hukum. Tapi semua masih percaya kepada saya. Ini anugerah yang sungguh luar biasa,” ungkapnya.

“Saya benar-benar harus bekerja lebih ekstra lagi untuk membesarkan Partai Golkar Kukar”

COBAAN TERBERAT

Sekalipun Rita adalah Ketua Partai Golkar Kukar, Ketua DPRD Kukar, Ketua KONI Kukar bahkan calon Bupati Kukar Terpilih, Rita Widyasari tetaplah seorang wanita yang memiliki perasaan dan kepekaan terhadap cobaan-cobaan yang dia hadapi.

“Siapa bilang saya selalu kuat menghadapi cobaan hinaan dan teror. Saya pernah kabur dari rumah hanya untuk pergi ke masjid seharian minta petunjuk dan kekuatan. Didalam masjid di Jakarta saya menangis sekuat-kuatnya. Saya yakin Allah SWT tidak tidur, dan yakin akan mendengar doa saya. Saya cuma minta bapak saya disembuhkan dan nama baiknya dipulih kembali,”ungkapnya.

Demi kesembuhan sang ayah, Rita pernah pula mengajukan permohonan agar  bisa diobati di Singapura. Bahkan ia juga pernah sampai tak mandi hanya karena berurusan dengan para Menteri untuk mengajukan permohonan agar Pak Syaukani bisa melakukan pengobatan ke Luar Negeri.

“Saya harus bangkit dan menggemban amanah yang sangat berat. Terlebih saat bapak jatuh sakit, saya sempat depresi karena tak tega melihat bapak hidup dengan selang infus.  Tapi saat terpilih menjadi Ketua DPRD Kukar, semangat saya berkobar. Saya merasa bapak ada didepan saya membela saya. Saya melihat bapak dan ibu saya tersenyum,”terangnya.

“Saya pernah kabur dari rumah hanya untuk pergi ke masjid seharian minta petunjuk dan kekuatan. Saya cuma minta bapak saya disembuhkan”

PUNCAK KEJAYAAN DI KUKAR

Genderang Pemilukada di Kukar ditabuh, diusung Partai Golkar, serta dukungan dari partai-partai besar lainnya, Rita Widyasari pun mencalonkan diri menjadi Calon Bupati Kukar berpasangan HM Ghufron Yusuf. Berbagai serangan dan hasutan harus Rita hadapi dengan tenang dan lapang dada.

Banyak yang menganggap kalau dirinya masih anak kemarin sore dan belum tahu apapun soal kepemimpinan, terutama oleh orang-orang yang tidak mengenal sepak terjang Rita di kancah politik.

“Saya santai saja menghadapi  Pemilukada ini, karena saya merasa masyarakat mengenal dengan baik siapa saya. Saya pun tidak pernah gentar dengan black campaign yang disebarkan oleh lawan politik dalam memperebutkan jabatan Bupati Kukar ini. Saya yakin dan merasa kalau saya sudah berada diposisi yang benar. Saya berterima kasih akhirnya semua terjawab,” kata Rita.

Allah SWT memang Maha Mendengar, Maha Adil dan Penyayang. Allah SWT tidak akan pernah hamba-Nya terus dirundung penderitaan dan air mata. 

“Saya  merasa Allah SWT telah mengangkat derajat saya lebih tinggi melalui hasil yang telah saya capai ini. Bapak saya dalam setengah sadarnya pun tersenyum. Dan saya hanya ingin menegaskan, kalau saya bukan tokoh karbitan, saya lahir dan besar dalam lingkungan yang suka berdiskusi. Saya banyak belajar dari masyarakat, saya datang ke masyarakat dan membantu masyarakat. Saya lebih suka membantu masyarakat dengan mengetuk pintunya dibanding menunggu mereka yang datang mengetuk pintu rumah saya. Saya senang membantu ke rumah sakit setiap bulannya. Saya terlahir memang untuk mengabdi dan saya ingin semua masyarakat menerima saya”, pungkasnya.***

“Saya pun tidak pernah gentar dengan black campaign yang disebarkan oleh lawan politik dalam memperebutkan jabatan Bupati Kukar. Saya berterima kasih akhirnya semua terjawab” 


 


Era Baru

Oleh : Kipli

Salam,
Alhamdulillah, akhirnya edisi perdana media yang kami beri nama Majalah BeRITA ini terbit juga. Kami menyadari dalam usaha menerbitkan sebuah media ini tidaklah mudah, terlebih kami masih tergolong baru berkecimpung dalam industri PERS dan penerbitan. Namun karena didorong oleh keinginan kuat, semangat serta kerjasama tim yang solid, tahap demi tahap tantangan berat untuk menghadirkan sebuah bacaan alternatif bagi pembaca khususnya di Kutai Kartanegara ini bisa terwujud.
Dalam edisi perdana Majalah BeRITA, kami sengaja menyuguhkan perwartaan yang secara khusus akan membuat laporan tentang terpilihnya Rita Widyasari,S.Sos,MM sebagai pemenang dalam Pilkada yang berlangsung awal Mei lalu. Kami menghadirkan figur calon Bupati Kukar terpilih Rita Widyasari dalam edisi perdana ini karena dia (Rita,red) adalah sosok perempuan pertama yang akan menjabat sebagai kepala daerah di Kutai Kartanegara dan bahkan di Kaltim.
Tidak hanya itu, kami juga melihat bahwa terpilihnya Rita Widyasari sebagai Bupati di Kukar merupakan awal babak baru setelah hampir satu periode kabupaten nan makmur ini tidak memiliki kepala daerah definitif. Dan kami menyebutnya ini merupakan era baru pasca kepemimpinan Prof Dr H Syaukani HR, MM yang tidak lain adalah ayahanda Rita Widyasari.
Dimata rakyat Kukar sosok dan sepak terjangnya Rita memiliki kemiripan dengan sang ayah H Syaukani HR yang memiliki kepekaan dan kepedulian tinggi terhadap rakyat. Bahkan Rita pun memiliki kesamaan visi dengan Pak Syaukani dalam prospeknya membangun Kabupaten Kukar ke depan. Dimana sang putri ingin membangun Kukar lebih maju dan sejahtera serta berkeadilan, terutama bagi rakyatnya.
Sebagai salah satu media bacaan keluarga dan kaum perempuan yang pertama di Kukar, sebenarnya kami ingin dalam laporan berita edisi perdana ini memuat laporan berita yang lebih beragam. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, kami pun memilih untuk menfokuskan peliputan soal terpilihnya Rita Widyasari sebagai perempuan pertama di Kukar yang mengikuti Pilkada dan sekaligus berhasil tampil sebagai pemenang dalam merebut simpati rakyat untuk meraih jabatan sebagai Bupati Kukar periode 2010 – 2015.
Kami berharap, semoga hadirnya media ini dapat diterima masyarakat, khususnya pembaca di Kukar dan Kaltim umumnya sebagai bacaan alternatif yang fokus pemberitaan serta liputannya tentang kegiatan perempuan di berbagai bidang, baik itu karir, politik, pendidikan, kesehatan, sosial budaya dan masalah keluarga.
Sebagai penutup kata, kami mohon maaf apabila dalam penyuguhan ini terdapat banyak kekurangannya. Wassalam.***

RITA WIDYASARI,S.SOS,MM

Bupati Perempuan Pertama di Kalimantan

Sejarah baru kembali tertoreh di tanah Kutai Kartanegara - Kalimantan Timur. Dan sejarah mencatat bahwa Rita Widyasari putri kedua pasangan H Syaukani HR – Hj Dayang Kartini adalah perempuan pertama di Kutai Kartanegara bahkan di Pulau Kalimantan yang menjabat sebagai kepala daerah (Bupati). Bahkan perjalanan karir dan politiknya Rita tercatat pula sebagai perempuan pertama di Kukar yang pernah menjabat sebagai Ketua KNPI, Ketua Golkar, Ketua KONI dan Ketua DPRD.
Dalam edisi perdana ini, secara khusus Majalah BeRITA memuat laporan khusus melalui wawancara tanya jawab tentang terpilihnya Rita Widyasari sebagai orang nomor satu di Kabupaten nan makmur ini. Berikut petikan tanya jawab Pimpinan Redaksi Majalah BeRITA, Kipli dengan Ibu Rita Widyasari yang berlangsung di kediamannya di Jalan Melati Kelurahan Panji Tenggarong;

>>Selamat siang bu Rita!

Selamat siang, silahkan duduk!

>>Pertama-tama kami ingin mengucapkan selamat kepada Ibu Rita dan Pak Ghufron karena telah berhasil meraih suara terbanyak dan secara mutlak memenangkan Pilkada Kukar 1 Mei lalu!

Saya pun ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman pers yang telah mendukung dan turut mensukseskan terlaksanannya Pilkada di Kabupaten ini.

>>Bagaimana perasaaan Anda setelah mengetahui kalau Anda secara mutlak terpilih sebagai pemenang dalam pemilihan Bupati Kukar ini?

Tentu, saya merasa sangat bersyukur dengan apa yang kita perjuangkan berhasil. Dan bagi saya ini sangat luar biasa. Saya sempat menangis karena merasa bahagia. Dalam pikiran saya inilah bukti janji Allah SWT untuk mengangkat derajat bagi orang yang terzholimi. Saya pun bersyukur karena masyarakat Kukar mempercayakan amanahnya kepada kami untuk memimpin kabupaten Kukar kedepan.

>>Dan bagaimana tanggapan keluarga soal kemenangan ini?

Keberhasilan ini tentunya membuat seluruh keluarga merasa bangga. Terlebih bapak (H Syaukani HR), beliau merasa bangga sekali setelah mengetahui saya dan pak Ghufron berhasil memperoleh suara terbanyak dan memenangkan Pilkada yang digelar secara langsung ini. Bagi kami sekeluarga bahwa keberhasilan ini merupakan sebuah anugrah besar dari Allah SWT.
Dan jujur, sebelumnya keluarga sempat ‘depresi’ dengan kejadian dimana bapak tersangkut masalah hukum. Saya ingat ketika saya semobil dengan ibu, saat itu bapak masih dalam proses persidangan. Ketika mobil yang kami tumpangi melintasi pendopo, ibu saya lihat menangis. Disitu saya menyakinkan kepada ibu bahwa semua itu rencana Allah SWT, agar kita tidak lupa dengan-Nya. Pasti dibalik kesulitan ada kemudahan. Dan terbukti sekarang ini, dan ibu saya sangat bahagia sekali.

>>Soal hasil perolehan suara dalam Pilkada Kukar 1 Mei lalu, dimana pasangan Anda dan Ghufron berhasil memperoleh suara terbanyak dan mutlak memenangkan pemilihan Bupati Kukar. Kalau boleh tahu apa yang menjadi strategi Anda dan tim sehingga bisa memenangkan Pilkada ini?

Kita hanya melakukannya sesuai dengan aturan dan menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah SWT. Saya selalu ingatkan kepada tim pemenangan agar menghindari persaingan yang tidak fair, termasuk tidak melakukan fitnah terhadap lawan politik selama proses sosialisasi ataupun kampanye. Justru dengan cara-cara yang benar masyarakat bisa menilai figur yang bagaimana calon pemimpinnya ke depan, dan itu terbukti pada kami. Tak kalah pentingnya adalah kami berdua bersama tim sukses mau langsung turun ke desa-desa hingga kecamatan tanpa mengenal lelah dan letih guna mendengarkan suara rakyat, apa yang nantinya menjadi kebutuhan mereka dalam hal ini yang menjadi skala prioritas bagi pembangunan kedepan.

>>Lantas bagaimana Anda dan pasangan Anda menyikapi tudingan-tudingan miring yang diarahkan kepada Anda selama proses kampanye beberapa waktu lalu?

Saya tidak akan menanggapinya, masalah itu biar masyarakat yang menilai. Toh hasilnya bisa anda lihat sendiri. Saya berhasil memperoleh suara 55 persen lebih! Itu artinya masyarakat tau mana yang benar dan mana yang tidak benar. Karenanya selama proses kampanye berlangsung, saya selalu mengingatkan kepada seluruh tim pemenangan untuk melakukan pendekatan pada masyarakat melalui cara-cara yang mulia, bukan menjadikannya visi misi sebagai andalan, bukan kejelekan orang yang di tonjolkan untuk mendapat simpati.

>>Setelah pelantikan nanti, Anda bersama HM Ghufron secara resmi menjabat sebagai Bupati – Wakil Bupati Kukar definitif. Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya?

Untuk pertama kali, saya akan melaksanakan program kerja 100 hari. Dimana dalam program kerja 100 hari ini saya akan melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran stageholder di lingkungan pemerintahan Kukar mulai pejabat hingga aparatur Kecamatan dan kelurahan diseluruh desa di wilayah Kabupaten Kukar.

>>Apakah itu artinya Anda akan terjun langsung ke 18 Kecamatan dan sekitar 227 desa di Kukar?

Saya hanya akan menurunkan tim ke lapangan. Kita ingin mengetahui secara persis apakah seluruh kegiatan pembangunan yang penyerapan anggarannya melalui APBD telah berjalan sesuai apa tidak, kita akan mengevaluasinya secara menyeluruh.
Dalam program 100 hari ini juga kita akan mengimplementasinya program GERBANG RAJA kepada masyarakat Kukar. Sebab program ini sangat penting dalam mencapai tujuan dari pembangunan sebagaimana tercermin dalam Visi Misi yang sudah kami sampaikan ke publik. Dan saya berharap agar seluruh stageholder dan aparatur pemerintahan termasuk dukungan DPRD untuk bisa bekerja sama dalam mewujudkan terlaksananya cita-cita pembangunan Kukar sehingga menjadi lebih baik serta menjadikan masyarakatnya sejahtera berkeadilan.


>>Bagaimana tanggapan Anda soal tercatatnya Anda sebagai perempuan pertama di Kabupaten Kukar dan Provinsi Kalimantan Timur, bahkan di Pulau Kalimantan yang menjabat sebagai kepala daerah?

Ini memang torehan tinta emas bagi karir saya. Makanya saya takut sekali kalau tidak bisa menjaga amanah. Namun saya berjanji untuk menjadi pemimpin santun, rendah hati, membuka hati seluas-luasnya atas saran-saran yang berguna dan berusaha sekuat tenaga untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.

>>Apakah ada pesan dari Ayahanda H Syaukani HR, setelah mengetahui Anda terpilih menjadi Bupati Kukar?

Ada. Bahkan semenjak saya masih mencalonkan diri sebagai Bupati. Beliau berpesan kepada saya apabila ingin menjadi pemimpin dan kelak setelah saya menjadi pemimpin, jangan lupa dan jangan sombong dengan rakyat. Alhamdulillah, pesan bapak itu berbuah kenyataan. Terpilihnya saya sebagai Bupati karena dukungan seluruh masyarakat. Dan pesan bapak itu selalu saya ingat.

>>Selain Tim pemenangan yang berjuang bersama Anda dalam proses kampanye hingga pemilihan Bupati awal Mei lalu, nampaknya ibu Anda Hj Dayang Kartini dengan setia mendampingi kemana pun Anda melakukan kegiatan sosialisasi dan kampanye?

Ibu memang sangat luar biasa dan beliau memiliki peranan penting dalam perjalanan karir saya bahkan hingga memenangkan pemilihan Bupati ini. Bukan hanya kerja keras yang beliau tunjukkan dalam mendampingi saya selama kampanye, ibu juga selalu mendoakan agar saya bisa menjadi pemimpin bagi rakyat Kukar. Ibu bukan hanya sebagai orang tua yang melindungi anaknya dan sepenuh hati mencurahkan seluruh perhatian pada saya. Kalau ada orang yang paling berjasa selama dalam perjalanan karir saya, beliau adalah ibu saya, tapi inspirator saya adalah bapak (Syaukani,red).

>>Terimakasih Ibu Rita atas waktunya. Semoga apa yang ibu cita-citakan dalam membangun Kukar ini bisa cepat terwujud.

                               GERBANG RAJA
                                                          
                                        VISI :
Menuju terwujudnya masyarakat Kutai Kartanegara yang Sejahtera dan Berkeadilan

                                        MISI:
1. Meningkatkan kualitas penyelengaraan pemerintahan dengan menitikberatkan pada motivasi dan pengawasan pelaksanaan good governance.
2. Menumbuhkan kualitas dan daya saing menuju Sumber Daya Manusia yang unggul, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Menumbuhkan sentra perekonomian dan pengembangan usaha rakyat dengan tetap menjaga iklim investasi dalam kerangka penciptaan lapangan kerja.
4. Peningkatan sumber-sumber pendapatan dan mengembangkan potensi serta daya saing agribisnis, industri dan pariwisata.
5. Peningkatan pemerataan infrastruktur pembangunan untuk menjangkau layanan fasilitas umum baik secara kualitas maupun kuantitas.
6. Menetapkan penyelengaraan pembangunan berwawasan lingkungan dan pelestarian Sumber Daya Alam.
7. Meningkatkan peran dan partisipasi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Berikut adalah daftar nama-nama Bupati Kepala Daerah yang pernah memimpin Kutai semenjak dalam status Daerah Istimewa Kutai (1950-1960), Daerah Tingkat II Kabupaten Kutai (1960-1999) hingga Kabupaten Kutai Kartanegara (hasil pemekaran) sekarang ini:

1. A.M. Parikesit (1950-1960)
>> Kepala Daerah Istimewa Kutai

2. A.R. Padmo (1960-1964)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

3. Roesdibiyono (1964-1965)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

4. Drs. H. Achmad Dahlan (1965-1979)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

5. Drs. H. Awang Faisyal (1979-1984)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

6. Drs. H. Chaidir Hafiez (1984-1989)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

7. Drs. H. Said Sjafran (1989-1994)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

8. Drs. H.A.M. Sulaiman, MSc (1994-1999)
>> Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kab. Kutai

9. Drs. H. Syaukani HR, MM (1999-2004)
>> Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

10. H. Awang Dharma Bakti ST, MT (2004-2005)
>> Penjabat Sementara Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

11. Drs. Hadi Sutanto (2005)
>> Penjabat Sementara Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

12. Prof. Dr. H. Syaukani HR, MM (2005-2010)
>> Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

13. Drs. H. Samsuri Aspar, MM (2007-2008)
>> Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

14. Drs. Sjachruddin MS, MM (2008-2009)
>> Penjabat Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

15. H Sulaiman Gafur,SE (2009-2010)
>> Penjabat Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

16. Rita Widyasari,S.Sos,MM (2010-2015)
>> Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara

Pasangan Rita-Ghufron Dapat Ucapan Selamat dari Gubernur Kaltim

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengucapkan selamat kepada pasangan Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari-HM Ghufron Yusuf atas keunggulannya memperoleh suara terbanyak di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kukar 1 Mei 2010 lalu.
“Saya ucapkan selamat kepada pasangan Ibu Rita dan Pak Ghufron atas perolehan suara terbanyak yang diraihnya. Karena itu, kita harapkan KPUD Kukar secepatnya melakukan penetapan calon terpilih Pilkada Kukar sesuai prosedur yang telah dilaksanakan,”kata Awang Faroek Ishak.
Lanjut Gubernur Kaltim, sesuai prosedur setelah dilakukan penetapan pemenang calon Pilkada Kukar. Maka KPUD Kukar diminta segera mengajukan penetapan pemenang Pilkada Kukar ke Gubernur kemudian ditindaklanjuti dan diteruskan kepada Mendagri.
Menurut Awang Faroek Ishak, dalam demokrasi pasti ada pemenang dan yang kalah. Tidak bisa semua pasangan calon keluar sebagai pemenang. Dan yang patut disyukuri adalah pelaksanaannya berjalan aman dan lancar. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini berkat kesadaran masyarakat yang begitu besar dalam menciptakan ketertiban dan menjaga situasi kondusif dan dibantu aparat keamanan lainnya.
“Saya himbau kepada seluruh kabupaten atau kota di Kaltim yang akan melaksanakan Pilkada, kiranya mencontoh Kutai Kartanegara, yang telah sukses menyelenggarakan Pilkada. Dan juga bisa dilakukan bukan saja pada pasca Pilkada tetapi setelah pelaksanaannya hingga sampai pada pelantikan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada,”katanya.
Seperti diketahui hasil perhitungan cepat LSI (Lembaga Survei Indonesia) serta hasil perhitungan sementara KPUD Kukar menempatkan pasangan nomor urut 6, Rita-Ghufron diposisi teratas dengan meraih 55 persen lebih dan unggul di 16 Kecamatan dari 18 kecamatan yang ada di Kukar.MB  

Rayakan Kemenangan

Rita-Ghufron Gelar Syukuran Ditiap Kecamatan 

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar pemenang Pilkada Kukar, Rita-Ghufron dimana dalam rapat pleno rekapitulasi KPUD Kukar ditetapkan memperoleh suara 55,45 persen saat Pilkada Kukar 1 Mei 2010 lalu. Akhirnya melangsungkan kunjungan silahturahmi diberbagai kecamatan guna menggelar acara syukuran sebagai ungkapan kemenangan rakyat yang telah memilih pasangan Rita-Ghufron, sembari menunggu proses pelantikan ditetapkan.
Diantaranya, acara syukuran diawali di Kecamatan Muara Jawa, Samboja, Sanga-Sanga, Anggana, Marang Kayu dan Muara Badak serta dilanjutkan ke wilayah pedalaman ulu Mahakam yakni Kecamatan Tabang, Kembang Janggut, Kota Bangun, Muara Muntai dan Muara Wis. Acara syukuran tersebut mendapat sambutan antusias dari masyarakat.
Bahkan dalam kesempatan itupun, Rita Widyasari yang nantinya merupakan Bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2015, ketika sudah melakukan proses pelantikan oleh Gubernur Kalimantan Timur menyatakan bahwa kemenangan Pilkada Kukar atas dirinya dan HM Ghufron merupakan kemenangan bersama rakyat Kutai Kartanegara.
“Untuk itu kita mari bersama-sama bahu membahu serta tidak ada pengkotak-kotakan, tim si A ataupun si B untuk membangun Kutai Kartanegara menuju era kemajuan dan kesejahteraan,”ujar Rita Widyasari.
Dalam kesempatan itupun, Rita Widyasari menegaskan bahwa pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara akan berhasil jika didukung oleh semua lapisan masyarakat. Jadi bukan semata-mata kinerja dari Bupati dan Wakil Bupati secara individu, dimana harus melibatkan semua masyarakat.
“ Dengan kata lain tidak akan berubah nasib suatu kaum kalau kaum itu sendiri tidak ingin merubahnya,” papar Rita. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua masyarakat Kutai Kartanegara atas kepercayaan memilihnya bersama HM Ghufron untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara lima tahun kedepan.
“Selain dukungan, perlu juga pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap program pembangunan yang dijalankan. Sampai akhirnya tuntas periode memimpin Kabupaten Kutai Kartanegara selama lima tahun,” lanjut Rita.
Dalam acara syukuran kemenangan Rita-Ghufron itupun dihadiri unsur muspika dan seluruh tim sukses Kuhususnya tim Gerbang Raja kecamatan hingga kampung.MB

Perjalanan Syaukani ke RSCM Jakarta Lancar

*Diantar Rakyat serta Keluarga

Dimata rakyat, H Syaukani HR bukan hanya sekedar mantan Bupati yang secara nyata telah membawa perubahan besar terhadap kemajuan pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun Syaukani juga merupakan figur pemimpin kharismatik yang sangat peduli pada rakyat kecil, karenanya Syaukani begitu di cintai rakyat Kukar.
Kembalinya, mantan Bupati Kukar ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pasca masa cuti yang diberikan Depkum HAM selama 2 minggu sejak tanggal 22 April hingga 8 Mei lalu di Kukar telah berakhir dan tak diperpanjang. Sebelumnya, sejak pagi hari tampak ratusan langsung menuju kediaman Silvi Agustina yang terletak di Jalan Patin untuk melihat sosok pelopor Otonomi Daerah itu sebelum meninggalkan Kukar kemudian turut mengantarkan di halaman parkir Putri Karang Melenu Tenggarong Seberang.
Dimana helikopter yang akan membawa Syaukani beserta keluarga ke Bandara Sepinggan Balikpapan untuk selanjutnya menuju Jakarta telah menunggu.
“Alhamdulilah semua lancar. Ekspresi bapak juga terlihat senang ketika menempati kamar lamanya,”kata putri sulungnya, Silvi Agustina setelah tiba di RSCM Jakarta.
Keberangkatan Syaukani ke RSCM Jakarta tepat sekitar pukul 13.00 Wita berlangsung lancar dengan didampingi istri Hj Dayang Kartini, putrinya Rita Widyasari, Silvi Agustina dan menantunya Endri Elfran Syafril.
Proses perjalanan dari kediaman Silvi sampai masuk ke helikopter tidak ada hambatan. Bahkan dari Bandara Sepinggan sampai dinaikkan ke pesawat dengan menggunakan alat bantu tandu juga berlangsung lancar sampai tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta kemudian tiba di RSCM Jakarta pukul 18.00 Wita.
Silvi menambahkan, selama berada di Kota Tenggarong kondisi kesehatan Ayahandanya cukup membaik. Bahkan memori pengingatannya juga berangsur-angsur membaik.
“Bapak mulai bisa fokus terhadap topik pembicaraan, dimana sebelumnya sering lupa. Dan beliau tahu kalau akan dibawa untuk berobat kembali ke Jakarta,”ungkap Silvi.
Sebelumnya, di kediaman putrinya jelang keberangkatan Syaukani ke Jakarta ditandai dengan pembacaan doa selamat.MB 

Wiranto: Rita Memang Diinginkan Rakyat

PARTAI HANURA (Hati Nurani Rakyat) menegaskan komitmennya mendukung dan siap memenangkan pasangan Rita-Ghufron, karena memiliki alasan cukup prinsip. Demikian ditegaskan Ketua Umum DPP Partai Hanura Jenderal TNI (Purn.) H Wiranto saat mengunjungi Sekretariat Gerbang Raja sekaligus menggelar jumpa pers.
“Alasannya, ketika saya maju sebagai Cawapres RI saat Pemilu Presiden lalu mendampingi Yusuf Kalla para pendukung Syaukani HR di Kukar secara maksimal berjuang dan mendukung penuh,”ungkap Wiranto.
Dijelaskan pula, pertimbangan lain dukungan Partai Hanura kepada Rita-Ghufron ini melihat sosok Rita memang dikehendaki rakyat Kukar untuk menjadi pemimpin di Kukar. Hal itu bisa dilihat ketika Pemilu Legislatif 2009 lalu, dimana perolehan suara Rita tertinggi ini menandakan Rita memang sangat dikehendaki dan dipilih rakyat.
“Kukar kedepan perlu dipimpin sosok pemimpin yang tahu masalah dan tahu solusinya, serta harus bisa mewakili rakyat. Dan sosok itu ternyata ada pada diri Rita-Ghufron karena kami yakin pasangan nomor 6 memenangkan Pilkada Kukar satu putaran,”terang Wiranto.
H Wiranto juga menyinggung keberadaan SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah di Kukar yang mampu menghasilkan APBD sangat besar dibanding daerah lain di Indonesia. SDA yang ada tersebut jelas merupakan karunia dari Allah SWT yang harus dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat dengan memanage pengelolaan secara benar.
“Pada prinsipnya Partai Hanura kedepan menghendaki terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih yang dilandasi dengan hati nurani rakyat. Oleh karena itu ketika pasangan Rita-Ghufron nanti memimpin Kukar kedepan, Partai Hanura siap memberikan gagasan dan masukan kepada pemerintahan yang ada untuk kemajuan Kukar kedepan,”tandas Wiranto yang turut menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan kader Partai Hanura di Kukar untuk mendukung penuh pasangan Rita-Ghufron.
Sementara itu, Rita Widyasari menyatakan bahwa Partai Golkar dan Partai Hanura di Kukar seperti saudara sendiri, kekuatan Partai Golkar dan Partai Hanura menjadi energi positif yang selama ini dibangun secara baik. Sehingga apa yang telah diprogramkan sesuai visi dan misi Gerbang Raja bisa segera terwujud.***

Rita-Ghufron Dilengkapi Banyak Tim Sukses

Dari sejumlah peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kutai Kartanegara periode 2010-2015, pasangan Rita Widyasari-HM Ghufron Yusuf terbilang memiliki banyak tim sukses. Tak hanya bentukan koalisi partai politik (parpol), beberapa kalangan masyaralat lainnya juga mendirikan tim sukses untuk memenangkan pasangan nomor 6 ini.
“Kami memang banyak didukung kalangan masyarakat. Bukti sederhana adalah terbentuknya banyak tim sukses dari berbagai elemen masyarakat di daerah ini,”kata Rita Widyasari.
Sekedar informasi, dari sejumlah tim sukses mendukung Rita-Ghufron, diantaranya yakni ada Tim Prabu, Tim SUBUR, Tim GEMPITA, Tim Melati 22, kemudian Laskar Merah Putih, ditambah Komunitas (AKAI) Tenggarong. Adapula Tim Pendukung Rita (PR) Kutai Kartanegara yang pengurusnya berjumlah 6 orang, sesuai nomor urut Rita-Ghufron di Pilkada Kukar 2010 ini. Belum lagi ribuan relawan yang dikoordinir Tim Pemenangan Gerbang Raja, dimana setiap kecamatan dipimpin petinggi dengan anggotanya tersebar sampai ke desa-desa.
“Setelah ditetapkannya nomor urut peserta Pilkada Kukar ini, kami semakin mudah melakukan sosialisasi ke masyarakat. Karena Ibu Rita-Pak Ghufron di nomor urut 6, itu paling mudah diingat warga. Ingat, pilih Rita-Ghufron nomor 6,”ujar Irwan Ghozali selaku koordinator Tim Melati 22.***

Ribenz Salon Turut Menangkan Rita-Ghufron

Selama Pilkada Kukar berlangsung pendukung Rita-Ghufron tampil cantik dan menawaan, pasalnya pihak manajemen Ribenz Salon memberikan pelayanan potong rambut gratis serta mendapatkan pula diskon 50 persen untuk semua perawatan kecantikan. Atas pelayanan kecantikan ini, sejak sebulan Ribenz Salon yang terletak di Jalan Ki Hajar Dewantara Kelurahan Panji itu terus dipadati pelanggan khususnya masyarakat Kota Raja Tenggarong. Mereka pun kebanyakan minta dipotong rambut serta direbonding sekaligus diwarnai rambutnya. Terdapat juga pelanggan yang minta wajahnya di facial, creambath rambutnya.
"Mumpung setengah harga jadi tidak ada salahnya kami untuk memanjakan diri agar tampil cantik,"ujar Risna dan Dewi yang juga sangat mengidolakan sosok Rita Widyasari ini.
Tak lupa juga, Risna dan Dewi turut mendoakan agar putri kedua Syaukani ini bisa terpilih menjadi Bupati Kukar sehingga kami bisa tampil cantik dengan mendapatkan diskon untuk semua perawatan kecantikan seperti sekarang ini.
Sementara itu, karyawan Ribenz Salon Wiwik dan Harry mengatakan pelayanan kecantikan potong rambut gratis dan diskon 50 persen untuk semua perawatan hanya berlaku sejak bulan April 2010 lalu.
"Pelayanan kecantikan ini diberikan dalam rangka Ribenz Salon turut serta mensukseskan dan memenangkan pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rita-Ghufron pada Pilkada Kukar 1 Mei 2010 nanti,"kata Harry.
Selain itu, Harry menegaskan kami juga telah memberikan pelayanan terbaik kami untuk pelanggan dan pendukung Rita-Ghufron sehingga merasa puas dengan pelayanan yang kami dengan menikmati diskon yang kami berikan dengan pelayanan kami yang memuaskan.***

Mengajak Kaum Perempuan Mandiri

SETIAP ada kesempatannya bertemu dengan kaum perempuan di Kukar, baik itu melalui kegiatan sosial, pertemuan keagamaan ataupun kegiatan politiknya Rita Widyasari selalu menghimbau agar kaum perempuan di kabupaten ini tidak lagi menempatkan diri sebagai penonton.
Rita berharap kaum perempuan harus mampu menjadi pelaku dan terlibat secara langsung dalam setiap nafas pembangunan, menjadi kuat dan mandiri.
Dirinya mengakui kalau di kabupaten yang di karuniai sumber daya alam melimpah ini belum bisa dianggap kaum perempuannya sukses. Salah satu contoh pada bidang karir politik.
Faktanya menurut Rita Widyasari, dari sekitar 45 anggota yang duduk di Legislatif hanya 3 anggota dewan mewakili unsur kaum perempuan. Dan beruntung dirinya pernah terpilih sebagai orang yang nomor satu di lembaga wakil rakyat tersebut.
“Bila melihat jumlah keterwakilan kaum perempuan yang masuk sebagai anggota dewan, ini fakta kalau kaum perempuan masih banyak yang jadi penonton,”ungkapnya.
Menurut Rita bukan menyalahi kodrat lantaran perempuan ingin maju dan berkembang, layakya kaum lelaki. Sepanjang kegiatan yang dilakukan itu tidak mengabaikan kewajibannya sebagai perempuan terutama ibu-ibu yang telah berkeluarga.
“Jangan jadi penonton, tapi perempuan harus bisa terlibat langsung dalam setiap kegiatan pembangunan. Jadilah perempuan yang kuat dan mandiri,”ucap ibu yang dikaruniai tiga anak ini.
Rita mencontohkan hal yang harus dilakukan kaum perempuan tidak harus selalu yang bersifat politik. Namun ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam mengisi pembangunan, terutama di kabupaten ini.
“Misalkan membentuk kelompok koperasi perempuan atau usaha bersama dilingkungan kelurahan ataupun kecamatan. Ciptakan berbagai macam usaha melalui koperasi tersebut, pemerintah pasti akan membantu. Saya yakin ini akan memberikan nilai ekonomis dan menambah wawasan dan pengetahuan kita” terang Rita ketika bertemu dengan kaum perempuan di kecamatan Marang Kayu dan Muara Badak beberapa waktu lalu.
Apalagi menurutnya perempuan di wilayah pesisir Kabupaten Kukar memiliki peluang yang besar untuk bisa maju dan berkarya. Karena wilayah pesisir sendiri memiliki banyak potensi sumber daya alam yang belum sepenuhnya tergarap, terutama oleh kaum perempuan.
“Saya yakin, bila setiap potensi yang dimiliki masing-masing wilayah kecamatan di Kukar ini mampu disikapi dan dimanfaatkan dengan baik oleh kaum perempuan, dalam waktu singkat akan banyak perempuan di Kukar ini yang sukses,”jelasnya.***

Sejahterakan Kaum Guru di Kukar

SOSOK seorang guru dimata Rita Widyasari, Bupati yang baru saja terpilih pada Pilkada Kukar 1 Mei lalu, merupakan orang yang paling berjasa sepanjang dalam penjalanan karirnya.
Bahkan profesi guru merupakan profesi yang paling dia hormati dan banggakan. Apalagi mengingat ayahandanya H Syaukani HR yang juga mantan Bupati Kukar dulunya adalah seorang guru.
“Karena jasa guru saya bisa menjadi Ketua DPRD, dan betapa besarnya jasa seorang guru tersebut, jadi tidak mungkin saya melupakan jasa guru” ungkap Rita ketika bertemu dengan pengurus PGRI di Kecamatan Marangkayu beberapa waktu lalu.
Menurut Rita, dahulu semua orang menilai bahwa guru adalah sumbernya berita, tetapi sekarang guru adalah sumbernya derita. Karena apa? Lantaran belum sejahteranya profesi seorang guru, terlebih yang mengabdi jauh dipedesaan.
“Mungkin karena kurangnya fasilitas serta rendahnya gaji seorang guru yang belum bisa menunjang ekonomi keluarga sehingga banyak guru belum sejahtera, maka profesi guru dibilang sumbernya derita,”ujar Rita Widyasari.
Rita mengaku prihatin dengan dunia pendidikan di kabupaten ini, terutama nasib para guru yang masih dibawah standar sejahtera.
“Guru merupakan ujung tombak majunya pendidikan. Apa bila kehidupan ekonomi guru bisa membuat keluarganya sejahtera maka otomatis kemajuan pendidikan pun bisa dicapai,”jelasnya yang pernah mendirikan lembaga pendidikan Bahasa Inggris, Ketopong College ini.
Bagaimana mungkin seorang pendidik bisa menyampaikan pendidikan bila pikirannya dibayang-bayangi oleh persoalan ekonomi dalam rumah tangga. Faktanya masih ada guru yang berprofesi ganda. Ini membuktikan kalau gaji yang di peroleh seorang guru dengan mengajar masih rendah dan belum bisa memenuhi kehidupan ekonomi keluarga.
Bila kebutuhan para guru ini terpenuhi, Rita merasa yakin di Kukar ini akan lebih banyak lagi lahir generasi-generasi yang cerdas dan berkualitas yang mampu menjadi penerus pembangunan di Kukar mendatang.
“Insya Allah nantinya para guru di Kukar akan diberikan sebuah rumah dengan cara subsidi tanah dari pemerintah. Sedangkan angsuran akan dipotong gaji tiap bulan, ini adalah salah satunya cita-cita saya ingin mensejahterakan seorang guru,” ungkap Rita yang langsung mendapat respon positif para pengurus PGRI Marang Kayu.
Putri kedua H Syaukani HR ini juga ingin sekali di Kukar lahir generasi muda yang cerdas dan bisa menjadi pemimpin masa depan, bahkan dirinya akan melanjutkan program-program Pak Syaukani di bidang pendidikan yang masih belum terealisasi. Salah satunya program pemberian bea siswa bagi guru untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Agar ilmu yang didapat kelak bisa diberikan pada generasi berikutnya.
“Saya sangat mendukung dan sepakat sekali dengan adanya program bea siswa tersebut, karena apabila gurunya maju maka Insya Allah akan lahir SDM-SDM yang cerdas di Kukar ini,”tegas Rita.***

Masyarakat Ingin Rita Lanjutkan Program Syaukani HR

HARAPAN sebagian besar masyarakat Kukar terhadap kepemimpinan Rita Widyasari pasca ditetapkan KPUD Kukar sebagai Bupati Kukar terpilih bersama Wakilnya HM Ghufron Yusuf diharapkan bisa mengulang suksesnya pogram yang pernah dilaksanakan oleh Bupati sebelumnya yakni H Syaukani HR.
Dimata warga Sambera Baru Kecamatan Marang Kayu, sosok Rita mengingatkan kembali akan figur mantan Bupati Kukar H Syaukani HR atau yang lebih dikenal dengan Pak Kaning. Hal tersebut diungkapkan tokoh masyarakat Desa Sambera Baru, M Ijam.
“Kehadiran kami serta pembangunan yang ada di Desa Sambera Baru ini berkat perjuangan Pak Kaning, jadi kami warga disini sangat mengingat jasa beliau,” kata Ijam ketika melakukan tatap muka dengan Rita Widyasari beserta rombongan beberapa waktu lalu.
Mereka ingin apabila Rita menjadi Bupati tidak akan melupakan desa tersebut seperti yang telah dilakukan ayahandanya H Syaukani HR saat terpilih jadi Bupati.
“Sangat mendukung sekali bila ibu Rita Widyasari menjadi Bupati, dan mudah-mudahan juga seperti Pak Kaning yang sangat peduli dengan warga serta melanjutkan programnya salah satunya mensejahterakan warga Kukar,” harapnya.
Diakhir kalimatnya, Ijam menyampaikan keinginan warga Sambera Baru yang mendambakan adanya kemajuan di desa tersebut, seperti halnya desa maju lainnya di Kukar. Mengingat Sambera Baru jauh dari wilayah Kecamatan.
“Warga berharap desa ini bisa juga berkembang seperti desa-desa lainnya yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara, warga sangat ingin sekali agar program Pak Kaning bisa dilanjutkan oleh Rita apabila menjadi Bupati,” tegasnya kembali.***

Pendidikan Berbasis Teknologi, Satu Guru Satu Laptop

Bupati Kukar terpilih Rita Widyasari bersama wakilnya HM Ghufron Yusuf menginginkan agar di kabupaten Kutai Kartanegara tercinta ini kedepannya pola pengajaran disetiap sekolah bisa lebih maju dan berkembang. Ini menjawab kemajuan dunia pendidikan berbasis teknologi.
Bila selama ini sistem mengajar yang diterapkan sekolah di Kukar mengunakan papan tulis, kedepannya proses belajar mengajar harus dengan fasilitas modern dan berteknologi, seperti mengunakan in focus sebagai penganti papan tulis kapur.
Untuk mencapai proses belajar mengajar ke arah itu, sudah tentu diperlukan fasilitas penunjang salah satunya adalah komputer.
“Kita programkan satu guru satu laptop. Ini merupakan bagian dari program Gerbang Raja dalam sektor pendidikan dalam menjawab tantangan di era teknologi,” ungkap Rita dalam sebuah acara seminar yang di hadiri sekitar ribuan guru di Kukar beberapa waktu lalu.
Metode mengajar di kelas dengan mengunakan papan tulis kapur ataupun yang sejenis sudah tidak jamannya. Karena itu tidak efisien dan ekonomis serta kurang baik bagi kesehatan.
“Profesi guru harus mendapatkan perhatian lebih dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas serta kesejateraan. Insya Allah saya akan mengusahakan satu guru satu lapotop di Kabupaten ini,” tegas Rita.
Berbicara soal peningkatan mutu dan kualitas serta kesejahteraan seorang guru dalam membangun iklim pendidikan yang maju dan berkembang perlu pula didukung dengan anggaran yang memadai.
Untuk masalah satu ini, Rita berjanji akan memperjuangan dana pendidikan melalui APBD Kukar sebesar 20 persen. “Bahkan bila perlu lebih dari nilai 20 persen tersebut,” tegasnya.
Soal nilai insentif yang diterima guru Rita tak ingin mengabaikan persoalan ini. Karena ini penting dalam memacu semangat mengajar guru. Untuk itu masalah insentif kedepannya akan diatur berdasarkan wilayah.
Artinya pembagian insentif bagi seorang guru tidak bisa di samakan. Antara guru yang bertugas di wilayah perkotaan dengan guru yang bertugas jauh di kecamatan atau desa.
“Yang pasti harus ada peningkatan nilai insentif yang diterima oleh para pendidik di kabupaten ini, seluruh guru tanpa terkecuali,” ucapnya.
JENJANG PENDIDIKAN
Hal lainnya yang tak bisa diabaikan adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh tenaga pengajar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan melalui program kualifikasi untuk jenjang pendidikan.
“Kesempatan bagi para tenaga pengajar untuk meningkatkan jenjang pendidikannya yang lebih tinggi mutlak pula dilakukan. Karena kualitas seorang guru tercermin melalui out put yang dihasilan sekolah,”pungkas Rita.***

Meniti Jejak Sang Ayah

KATA pepatah "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Jiwa seorang pemimpin yang tertanam dalam diri Rita Widyasari benar-benar buah dari didikan sang ayah H Syaukani HR, figur tokoh pemimpin kharismatik dan mantan Bupati yang terbukti telah membawa perubahan besar terhadap kabupaten Kutai Kartanegara yang keelokannya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat sekarang ini.
Seperti ayahanda (Syaukani,red) pula figur Rita dikenal sangat merakyat dan santun terhadap orang-orang yang dijumpainya. Bukan hal aneh kalau dalam Pemilukada yang berlangsung 1 Mei 2010 lalu, seluruh rakyat Kukar lantas memberikan suara dan memilihnya menjadi Bupati bersama HM Ghufron Yusuf sebagai Wakil Bupati Kukar priode 2010-2015.
Kini jabatan Bupati Kukar pun disandangnya. Seperti sang ayah pula, Rita pernah menjabat Ketua DPRD dan tercatat sebagai perempuan pertama di Kukar yang pernah menjabat kepala daerah. Tidak hanya itu dia pun tercatat sebagai perempuan pertama di kabupaten ini yang pernah menjabat sebagai Ketua KONI dan KNPI, sungguh prestasi yang fantastis.
Sebagai pemimpin kepala daerah, Rita kini memiliki keinginan sama seperti ayahandanya untuk membangun Kukar dan mensejahterakan rakyatnya. Semasa sang ayah H Syaukani HR masih menjabat sebagai Bupati, beliau banyak memberikan bhaktinya pada rakyat Kukar melalui program Gerbang Dayaku I dan II, dimana Syaukani melalui programnya itu memberikan perhatian besar terhadap pembangunan di wilayah kabupaten Kukar, termasuk peningkatan kesejahteraan rakyat, mulai santunan bagi orang yang tidak mampu hingga peningkatan insentif bagi kalangan guru.
Kini hal sama nampaknya juga akan dilakukan Rita Widyasari bersama Wakilnya HM Ghufron melalui program Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (GERBANG RAJA). Rita akan membangun usaha kerakyatan yang dampaknya langsung bisa dirasakan masyarakat.
Demikian pula dengan peningkatan kesejahteraan kaum pendidik di Kukar seperti era kepemimpinan Syaukani, Rita melakukan hal sama dengan meningkatkan kembali insentif bagi kaum guru. Bahkan tidak hanya sampai disitu, melalui program GERBANG RAJA, Rita akan memberikan bantuan satu guru satu laptop termasuk memperjuangkan dana pendidikan 20 persen dan diupayakan lebih dari APBD Kukar.
Intinya Rita ingin mengajak seluruh rakyat di Kabupaten Kukar tanpa terkecuali untuk bisa terlibat langsung dalam membangun Kukar. Hal terpenting dari sejumlah program yang tercermin dalam Visi Misi Gerbang Raja adalah mengajak seluruh perempuan di Kukar ini bisa lebih berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat.
Hal yang sering Rita Widyasari ungkapkan dalam berbagai kesempatan bertemu dengan kaum perempuan di Kukar adalah mengajaknya untuk tidak jadi penonton. "Sebagai kaum perempuan kita harus tampil, jangan hanya jadi penonton, mari bersama bapak-bapak kita membangun Kukar. Manfaatkan dan gali seluruh potensi yang ada dalam diri dan lingkungan, sehingga kedepannya kita menjadi manusia mandiri dan sejahtera".
BERSAMA HM GHUFRON YUSUF
Sebagai tokoh yang mengerti betul masalah birokrasi, HM Ghufron Yusuf yang duduk sebagai Wakil Bupati Kukar yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan merupakan kunci suksesnya pembangunan yang di cita-cita sebagaimana tercermin dalam program GERBANG RAJA.
Sebagai pejabat birokrasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang segudang, nampaknya cita-cita untuk mewujudkan terlaksananya GERBANG RAJA akan tercapai. Sepanjang karirnya duduk di pemerintahan era kepemimpinan Syaukani, HM Ghufron juga memiliki ambisi yang kuat untuk menjadikan Kukar agar rakyatnya sejahtera.
Loyalitasnya dalam mendukung Syaukani HR untuk mensejahterakan rakyat Kukar ini melalui program Gerbang Dayaku merupakan bukti nyata betapa pedulinya Ghufron terhadap rakyat Kukar.
Dimata H Syaukani HR sendiri, figur Ghufron bukan hanya sekedar bawahan yang pernah mendukungnya dengan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan roda pemerintahan kala itu, namun di hati Syaukani, Ghufron juga merupakan saudara dan kawan sejati. Dikala orang-orang mulai melupakan Syaukani, Ghufron tetap setia.
Melihat adanya kesamaan antara program GRBANG RAJA dan GERBANG DAYAKU, bukan hal sulit baginya bersama Bupati Kukar Rita Widyasari untuk mewujudkan harapan akan terciptanya pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Kukar. ***

KH Zainuddin MZ: Rita Harus Jadi Srikandi Bagi Rakyat Kukar

KEPEDULIAN Rita Widyasari - Ghufron terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat dan mengedepankan serta peduli terhadap upaya membesarkan agama Islam di kabupaten Kutai Kartanegara diapresiasi secara positif oleh Dai Sejuta Umat KH Zainuddin MZ.
Menurutnya kepemimpinan yang dimiliki oleh Rita Widyasari merupakan buah hasil didikkan ayahandanya H Syaukani HR yang juga mantan Bupati Kukar, dimana memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat termasuk membesarkan agama Islam di kabupaten nan makmur ini.
"Saya titip buat bu Rita untuk tetap peduli dan membesarkan agama," pesan KH Zainuddin.
Kemudian Dai Sejuta Umat ini menyebutkan sejumlah contoh figur perempuan yang pernah menjadi pemimpin sukses dan dicintai rakyatnya.
"Kalau di Inggris ada Margaret Thatcher, di Pakistan ada Benazir Bhutto, kemudian di Aceh ada Cut Nyak Dien, di Jawa Tengah ada RA Kartini, dan di Jawa Barat ada Dewi Sartika. Kesemua ini adalah para kaum pemimpin yang mampu menjadi pemimpin yang sangat di cintai rakyatnya, semoga saja di Kukar ada Rita Widyasari," terang KH Zainuddin.
Secara pribadi, KH Zainuddin MZ juga salut atas keberanian Rita kala itu maju mencalonkan diri sebagai calon Bupati di Kabupaten ini. Karena menurutnya, di Indonesia sekarang ini masih sedikit kaum perempuannya yang berani untuk tampil sebagai pemimpin, terlebih menjadi pahlawan bagi rakyatnya.
Dalam ajaran Islam kata KH Zainuddin, orang yang terhormat akan menghormati kaum perempuan, dan hanya orang rendahlah yang merendahkan kaum perempuan.
"Insya Allah di kabupaten ini juga segera memiliki pemimpin perempuan. Semoga bu Rita bisa menjadi Srikandinya pembangunan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Kukar," ucapnya.***

Warga Desa Enggelam Butuh Tenaga Kesehatan

Rita Widyasari S.Sos,MM berkesempatan mengunjungi Desa Enggelam Kecamatan Muara Wis yang merupakan salah satu desa terpencil di anak sungai Mahakam dengan menumpang perahu ces selama 2 jam lebih. Dimana warga Desa Enggelam pada kesempatan itu sempat menyatakan sikap siap memenangkan pasangan nomor 6 pada Pilkada Kukar 2010 lalu.
Kedatangan Rita dalam rangka menggelar sosialisasi tersebut disambut tokoh adat dengan upacara tempung tawar dan tarian adat Dayak juga mendapat kesempatan berkunjung ke Batu Berhala yakni tempat meninggalnya Kepala Suku secara gaib. Warga berharap agar tempat tersebut turut dijadikan tempat tujuan wisata.
Dalam kesempatan itu pula, tokoh ada Desa Enggelam Hep dan Oyon menyatakan warganya berharap didesanya yang sulit dijangkau tersebut lebih ditingkatka lagi bidang kesehatan dan pendidikan serta dibukannya lapangan kerja.
“Khususnya, bidang kesehatan agar ditempatkan tenaga bidan guna mengantisipasi terjadinya kematian terhadap ibu yang mau melahirkan,”tegasnya.
Warga juga sangat berharap agar dibangunkan badan jalan. Atas aspirasi yang disampaikan warga itu, Rita merupakan Ketua DPRD Kukar non aktif menyatakan siap memperjuangkannya guna mewujudkan rakyat sejahtera.
“Siap tetap berkomitmen untuk membangun daerah Kukar, terutama infrastruktur. Berikut mendukung program kesehatan di pedesaan, dengan siap mengusulkan insentif bagi tenaga bidan di pedesaan, sekaligus mendukung pemerataan Puskesmas diseluruh desa serta turut mendukung program pengembangan sektor pariwisata didaerah yang dianggap potensial,”tegas Rita.
Selanjutnya, Rita bersama rombongan tim Gerbang Raja berkesempatan mengunjungi Desa Muara Enggelam dan berkenan bertatap muka dengan masyarakat setempat yang mengaku sangat rindu dengan ayahandanya, H Syaukani HR.***

Mukmin Faisal : Patut Tiru Sukses Partai Golkar Kukar

PELAKSANAAN Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang menghantarkan calon dari Partai Golkar, Rita Widyasari, mampu mengungguli 5 pasangan kandidat lainnya, membuat Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, Mukmin Faisal HP, meminta agar semua kader ‘Pohon Beringin' itu solid dalam memenangkan pasangan kepala daerah se Kaltim yang diusung Partai Golkar.
"Ini realita politik bagi Golkar se-Kaltim terhadap apa yang sudah terjadi di Kukar. Artinya, semua kader Golkar di 13 kabupaten/kota, harus bisa meniru cara kerja dan kesolidan Partai Golkar Kukar dalam memenangkan ‘jagonya' di Pemilu Kada. Cara, sistem kerja dan kesolidan itu harus ditiru," ujar Mukmin Faisal.
Menurut Mukmin, dengan ditetapkannya pasangan Rita-Ghufron sebagai pemenang Pemilu Kada 2010, serta unggul melalui perhitungan manual dari KPU Kukar dengan belum bisa tertandingi oleh 5 pasangan calon lainnya dalam perolehan suara. "Kan kita (suara dari calon yang diusung Partai Golkar, red) masih tertinggi penghitungan suaranya dengan perolehan suara mencapai 153.602 suara," ucapnya.
Sekadar diketahui, di tahun 2010 ini terdapat beberapa di Kaltim yang sedang dan akan menyelenggarakan Pemilu Kada, diantaranya, Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kutai Timur, Berau dan Nunukan. Dan dipastikan, Golkar akan mengusung calonnya, baik dari kalangan internal partai maupun dari ‘luar kandang'.
Mengingat banyaknya pelaksanaan Pemilu Kada tersebut, Mukmin meminta agar semua kader Golkar di Kaltim harus patuh terhadap proses pemenangan calon yang diusung Partai Golkar, baik yang bersifat koalisi maupun yang diusung sendiri. Kader Golkar imbuhnya, harus kembali merebut citra partai sebagai kekuatan politik yang mapan dan kuat dalam semua lini kompetisi. "Ini tugas semua kader partai, tanpa terkecuali, dengan merebut kembali martabat partai dalam memenangkan calonnya di Pemilu Kada," pintanya.
Disinggung berbagai kemelut internal partai berlambang Pohon Beringin itu di arena Pemilu Kada di Kaltim, Mukmin mengingatkan semua kader Golkar untuk memahami arti profesionalitas kepartaian. Artinya lanjut ‘orang nomor 1' di Partai Golkar itu, perbedaan merupakan hal yang wajar, namun tidak melupakan adanya keputusan institusional kelembagaan yang harus dipatuhi dan dijalankan secara bersama.
"Silahkan berbeda, karena itulah demokrasi. Tapi yang harus diingat kepada semua kader partai, ketika perbedaan itu telah dipersatukan dengan keputusan partai yang mengikat, maka semua harus taat, patuh dan menjalankan keputusan itu. Kalau ternyata masih ada yang berbeda, apalagi tidak mau menjalankan instruksi partai, itu namanya pembangkangan," tegasnya.
"Kekompakan dan kebersamaan dalam mengamankan perintah-perintah partai seperti yang terjadi di Kukar itu patut menjadi contoh produktif bagi semua kader partai Golkar di Kaltim," ulangnya.***

Rita Bupati Perempuan Kaya Pengalaman

TERPILIHNYA Rita Widyasari – HM Ghufron sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kukar melalui Pemilukada 1 Mei 2010 lalu bukti kematangan dan kepiawaian Rita dalam sebuah organisasi politik, termasuk pengalaman-pengalamannya menjadi seorang pemimpin yang arif dan bijak. Pendapat ini dikemukakan Ketua Umum Majelis Ta’lim Yayasan Al-Humairoh Kabupaten Kutai Kartanegara Hj Noor Aida S.Sos.
"Rita-Pak Ghufron memang sudah sepantasnya terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kukar lima tahun kedepan (2010-2015). Soal pengalaman kepemimpinan, saya kita tidak perlu diragukan lagi, kemenangan dalam Pemilukada adalah bukti nyata kalau beliau memang figure pemimpin pilihan rakyat," demikian disampaikan Hj Noor Aida di Sekretariat Majelis Ta’lim Yayasan Al-Humairoh Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dijelaskan, Hj. Noor Aida pengalaman kepemimpinan Rita Widyasari dapat dilihat dari kepiawaiannya memimpin organisasi kepemudaan Kukar melalui KNPI Kukar belum lama ini, dilanjutkan dengan terpilihnya menjadi Ketua Umum KONI Kabupaten Kukar, berikut menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kukar, sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua DPRD perempuan pertama di Kabupaten Kutai Kartanegara,” terangnya.
Hj Noor Aida berharap dalam kepemimpinan sebagai Bupati Kutai Kartanegara periode 2010-2015 mendatang, Rita juga dapat menjadi pemimpin seperti ayahandanya, H Syaukani HR yang memiliki kepekaan terhadap rakyat Kukar. Mengedepankan nilai-nilai keagamaan termasuk pendidikan.
"Diantaranya perlunya program pemberian insentif terhadap semua guru ngaji yang ada di 18 Kecamatan di Kukar. Sekaligus pembinaan terhadap TKA-TPA yang ada di Kecamatan serta pengajian bagi kelompok-kelompok pengajian dan yasinan serta imam di masjid atau langgar," harap Hj Noor Aida.***

Kemenangan Rita-Ghufron Sebuah Takdir Yang Harus Diterima

MENANGNYA pasangan Calon Bupati Rita Widyasari - dan Calon Wakil Bupati HM Ghufron Yusuf di Pemilukada Kukar 1 Mei 2010 lalu, merupakan sebuah kemenangan untuk masyarakat Kukar, dan ini adalah sebuah takdir yang harus diterima oleh semua pihak.
“Kemenangan Ibu Rita-Pak Ghufron di Pemilukada itu bukan hanya kemenangan Partai Golkar sebagai partai pengusung, namun itu adalah kemenangan rakyat Kutai Kartanegara. Ini adalah sebuah takdir yang sebenarnya harus diterima semua pihak di Kukar” kata Sekretaris Partai Golkar Kukar H Awang Yacoub Luthman yang juga merupakan Ketua Sempekat Keroan Kutai didampingi sejumlah Aliansi Parpol Pendukung pasangan Rita-Ghufron saat jumpa pers di Sekretariat Gerbang Raja, beberapa waktu lalu.
”Dalam setiap pertarungan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Kemenangan Ibu Rita adalah sebuah kemenangan yang sudah ditakdirkan dan tak perlu untuk dipersoalkan. Kalah dan menang juga harus disikapi dalam kontek yang arif oleh semua pihak,” kata Awang Yacoub Luthman.
Perolehan suara sebanyak 55,45 persen pasangan Rita-Ghufron adalah sebagai kemenangan yang cukup rasional, dan hasil tersebut hendaknya menjadi bahan intropeksi, apakah telah melakukan hal terbaik untuk rakyat, melalui penyampaian program, pendekatan ke masyarakat selama proses kampanye dan tahapan Pemilukada yang lalu.***

Tonggak Sejarah Pemberdayaan Perempuan Secara Nyata

KEMENANGAN Rita Widyasari - HM Ghufron Yusuf dalam Pemilukada 1 Mei 2010 lalu sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kukar, merupakan kemenangan yang memang dikehendaki oleh rakyat Kukar.
Calon yang diusung oleh Partai Golkar mampu menang mutlak dan memperoleh suara lebih 55,45 persen mengalahkan lima calon lainnya.
”Sebagai pengurus saya tentunya senang dan bangga bahwa calon yang diusung Partai Golkar ini menang secara mutlak mengalahkan pasangan calon lainnya. Ini merupakan bukti bahwa Partai Golkar Kukar eksis dan masih dipercaya oleh masyarakat Kukar,” kata Wakil Bendahara DPD Partai Golkar Kukar yang juga Ketua DPD HWK Kukar Hj Neny Maharani belum lama ini.
Hj Neny Maharani juga menambahkan selaku Ketua HWK dirinya berbangga sebab Ibu Rita Widyasari yang selaku pelindung HWK Kukar terpilih menjadi Bupati lima tahun kedepan. Ini artinya kesetaraan gender di Partai Golkar tidak hanya merupakan slogan kosong. Tampilnya Ibu Rita selaku Bupati merupakan tonggak sejarah dimulainya pemberdayaan perempuan secara nyata di Kukar.
”Sebagai sahabat saya merasa bahagia dan bersyukur luar biasa. Kemenangan Ibu Rita adalah sesuatu yang sepadan dengan apa yang telah dirintis, diusahakan, dan diperbuat oleh beliau selama ini.Beliau adalah sosok yg sangat rajin, tak kenal lelah, serta istiqomah dalam menjalin silaturahmi dengan seluruh elemen masyarakat Kukar,” terang Hj Neny Maharani.
Hj Neny Maharani juga berharap dan berpesan mudah-mudahan Rita Widyasari-HM Ghufron nantinya amanah dalam mengemban kepercayaan masyarakat Kukar yang telah dilimpahkan kepada beliau. Semoga beliau tepat memilih siapa-siapa yang akan duduk dalam "kabinet"nya, the right man on the right place. Insya Allah dengan itu Kukar akan mencapai puncak kejayaannya dibawah kepemimpinan beliau.
“Pejabat-pejabat yang masuk dalam gerbong kabinet Ibu Rita nantinya adalah the right man on the right place yang artinya adalah kabinet beliau haruslah di isi dengan orang-orang yang kapabel, kridibel, dan legitimate dibidangnya masing-masing agar pemerintahan dan pembangunan Kukar pada puncak kejayaannya,” tandas Hj Neny Maharani. ***